Banjir di Karawang hanyutkan puluhan ton ikan
19 Januari 2014 19:16 WIB
ilustrasi Warga korban banjir mengevakuasi perabotan rumah tangga mereka di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/M.Ali Khumaini)
Karawang (ANTARA News) - Puluhan ton ikan yang berada di areal tambak milik warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, hanyut terbawa arus banjir yang merendam daerah tersebut, Minggu.
Puluhan ton ikan yang hanyut tersebut diantaranya ada yang masih bibit dan ada yang siap panen. Sehingga para petani tambak di daerah itu diperkirakan mengalami kerugian puluhan jutaan rupiah.
Salah seorang petani tambak setempat, Abdullah, mengatakan banjir di daerahnya tidak hanya merendam areal sawah dan pemukiman warga.
Puluhan areal tambak di daerah itu juga terkena banjir, sampai menghanyutkan puluhan ton ikan milik petani tambak di daerah tersebut.
"Berbagai jenis ikan yang terendam ialah ikan mujaer, ikan mas, dan jenis ikan lainnya," katanya.
Ia mengatakan para petani tambak berharap pemerintah daerah setempat bisa memperhatikan mereka. Sehingga bisa mengurangi beban kerugiannya.
Banjir yang melanda sekitar Desa Karangligar itu sendiri terjadi akibat tingginya curah hujan disertai dengan meluapnya Sungai Cibeet dan Citarum.
Bencana banjir di daerah tersebut sudah dua kali terjadi sepanjang Januari ini. Meski sempat surut, banjir kembali terjadi sejak dua hari terakhir sampai merendam ratusan rumah, puluhan hektare areal sawah dan tambak. (*)
Puluhan ton ikan yang hanyut tersebut diantaranya ada yang masih bibit dan ada yang siap panen. Sehingga para petani tambak di daerah itu diperkirakan mengalami kerugian puluhan jutaan rupiah.
Salah seorang petani tambak setempat, Abdullah, mengatakan banjir di daerahnya tidak hanya merendam areal sawah dan pemukiman warga.
Puluhan areal tambak di daerah itu juga terkena banjir, sampai menghanyutkan puluhan ton ikan milik petani tambak di daerah tersebut.
"Berbagai jenis ikan yang terendam ialah ikan mujaer, ikan mas, dan jenis ikan lainnya," katanya.
Ia mengatakan para petani tambak berharap pemerintah daerah setempat bisa memperhatikan mereka. Sehingga bisa mengurangi beban kerugiannya.
Banjir yang melanda sekitar Desa Karangligar itu sendiri terjadi akibat tingginya curah hujan disertai dengan meluapnya Sungai Cibeet dan Citarum.
Bencana banjir di daerah tersebut sudah dua kali terjadi sepanjang Januari ini. Meski sempat surut, banjir kembali terjadi sejak dua hari terakhir sampai merendam ratusan rumah, puluhan hektare areal sawah dan tambak. (*)
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: