Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Kepolisian Resor Kota Sleman melaksanakan tanam padi seluas 9,7 hektare dalam rangka optimalisasi lahan tidur di Gamplong IV, Kalurahan Sumberrahayu, untuk meningkatkan indeks pertanaman padi di wilayah ini.

Bupati Sleman Kustini di Sleman, Selasa, mengatakan kegiatan itu sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
243/KPTS/OT.050/M/04/2024 tanggal 1 April 2024 tentang Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan, dan Nota Kesepahaman Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 04/Mou/HK.220/M/04/2024 dan NK/20/IV/2024 tanggal 25 April 2024 tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi Pada Pembangunan Pertanian.

Pemkab Sleman bersama Polresta Sleman melakukan identifikasi lahan persawahan tidur seluas 100 hektare. Setelah dipetakan dan diidentifikasi ada 311 hektare lahan sawah bero (lahan dibiarkan dan tidak ditanami) di Sleman akibat kekurangan air dampak El Nino dan pascapandemi COVID-19. Lahan tersebut ada di Kapanewon Moyudan dan Minggir.

"Kapolresta bersama jajarannya mendapat lahan sawah di Moyudan," kata Kustini.

Baca juga: Mendagri: Manfaatkan lahan tidur jadi pertanian produktif

Ia mengatakan optimalisasi lahan tersebut membutuhkan daya dukung air yang mencukupi. Untuk itu perlu dukungan air dari jaringan irigasi Bug Renteng Van Der Wijck di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak.

"Polresta Sleman kerja sama dengan BBWSSO meningkatkan debit air. Prosesnya yang menjalankan kapolda, dan kapolresta untuk membantu ketahanan pangan, khususnya di Sleman," katanya.

Kustini juga mengatakan optimalisasi lahan pertanian ini juga didukung modernisasi alat pertanian. Hal ini dapat mengatasi masalah ketenagakerjaan di sektor pertanian.

Satu unit alat pertanian tanam padi bisa menanam padi seluas satu hektare.

"Saat ini, petani di Sleman sudah tua-tua, sedangkan generasi muda tidak tertarik dengan sektor pertanian. Modernisasi alat pertanian sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan," katanya.

Kustini mengatakan Pemkab Sleman berkomitmen menjaga ketahanan pangan. Sleman adalah lumbung pangan di DIY.

"Kami membentuk petani milenial yang harapannya ada transformasi dari pertanian konvensional ke pertanian modern," katanya.

Baca juga: Optimalisasi lahan tidur jadi andalan untuk penuhi kebutuhan pangan

Kapolresta Sleman Kombes Yuswanto Ardi mengatakan Polresta Sleman bersama Dinas Pekerjaan Umum juga telah melakukan revitalisasi gorong-gorong untuk meningkatkan debit air di lahan pertanian ini.

Selain itu, turut menyiapkan lokasi pencanangan gerakan tanam serentak di Moyudan ini.

“Lahan tidur yang kami manfaatkan di Moyudan ini 28 hektare. Untuk tahap awal ini ada 9,7 hektare," katanya.