Makassar (ANTARA) - Manajemen PT Pelni melaksanakan trauma healing atau penyembuhan trauma kepada puluhan anak-anak penumpang KM Umsini usai mengalami insiden kebakaran saat hendak berangkat di Dermaga Pelabuhan Makassar eks Soekarno-Hatta pada Ahad, 9 Juni 2024.

"Trauma healing sudah kami siapkan. Itu arahan dari pusat agar anak-anak para penumpang tidak jenuh," kata Plt Kepala Cabang PT Pelni Makassar Andi Besse Jalante di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Ia mengemukakan trauma healing perlu dilakukan kepada anak-anak penumpang usai insiden kebakaran tersebut agar mengembalikan keceriaan mereka sebelum meninggalkan pelabuhan. Lokasi tersebut berada di ruang tunggu lantai dua Pelabuhan.

"Kita menempatkan di mana posisi anak anak itu banyak berkerumun, jadi mereka bisa bermain, dan mereka tidak jenuh gitu. Anak-anak akan asyik bermain dan nyaman saja," katanya.

Saat ditanyakan metode penyembuhan trauma tersebut seperti apa, kata dia, menjelaskan disiapkan buku gambar lengkap dengan alat tulis, bercerita hingga bermain-main agar tidak jenuh serta diawasi tim psikolog hingga mereka diberangkatkan pada Selasa 11 Juni 2024.

"Anak-anak juga merasa nyaman walaupun mereka menunggu sampai hari Selasa. Intinya, tetap kami memberikan kenyamanan, mendapat rasa bahagia begitu. Bahwa kondisi begini Pelni memberikan yang terbaik buat mereka," ujarnya.

Baca juga: Pelni akui KM Umsini berusia 30 tahun tetapi perawatan masih rutin
Baca juga: PT Pelni alihkan penumpang KM Umsini ke tiga kapal


Sedangkan untuk tenaga medis, telah disiapkan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang aktif selama 24 jam guna melayani penumpang yang ditampung sementara di pelabuhan setempat sebelum diberangkatkan.

"Sudah pasti ada (tenaga Kesehatan) di sini kan ada kantor KKP, mereka siaga 24 jam. Perlengkapan bayi juga ada, untuk balita ada makanan. Untuk bayi ada tempat juga kami siapkan," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga bertanggungjawab dalam penyediaan makanan bagi penumpang dewasa maupun anak-anak, mulai sarapan, makan siang hingga makan malam selama penumpang berada di pelabuhan menunggu keberangkatan.

Untuk penumpang lanjutan yang menggunakan KM Labobar dan KM Dorolonda, pihaknya menyiapkan tempat menginap sementara di terminal tunggu dengan difasilitasi kasur. Sejauh ini penumpang yang tersisa kurang lebih 900-an dengan tujuan Surabaya, Jakarta dan Kijang.

Sebelumnya, insiden kebakaran KM Umsini terjadi pada Ahad (9/6) sekitar pukul 04:20 Wita dan api berhasil dipadamkan pukul 09:30 Wita. Tidak ada korban jiwa dari insiden itu. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.

Untuk sumber kebakaran diduga berasal dari percikan api dari motor bantu nomor 3 di kamar mesin dek 2. Sebanyak 1.677 orang penumpang diturunkan ke dermaga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dan mempermudah proses pemadaman. Sejumlah Kapal Tonda serta 13 unit armada pemadam kebakaran turut membantu proses pemadaman.