Puluhan warga di Kampung Cisureuh Sukabumi keracunan nasi boks
10 Juni 2024 21:39 WIB
Sejumlah warga Kampung Ciseureuh, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang mengalami keracunan usai menyantap nasi boks dirawat di Puskesmas Sagaranten pada Senin (10/6/2024). ANTARA/Aditya Rohman
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Puluhan warga di Kampung Ciseureuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks yang dibagikan oleh salah seorang warga yang mengadakan acara syukuran.
"Dari hasil pendataan jumlah warga yang tinggal di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten yang mengalami keracunan tersebut hingga saat ini mencapai 74 orang, di mana dari jumlah tersebut 38 orang dirawat di RSUD Sagarenten dan 16 orang dirawat di Puskesmas Sagaranten, sisanya rawat jalan," kata Camat Sagaranten Ridwan Agus Mulyawan di Sukabumi, Senin.
Baca juga: Korban keracunan makanan di Desa Sekarwangi Sukabumi132 orang
Informasi yang dihimpun dari pihak kecamatan, kejadian keracunan massal ini pada Minggu (9/6) sekitar pukul 17.30 WIB usai menyantap nasi boks yang diberikan pada acara syukuran pemilik hajatan.
Para korban mengaku beberapa jam usai menyantap nasi beserta lauk pauk mereka mulai merasakan mual, pusing, panas dingin (meriang) hingga muntah-muntah dan buang air besar secara terus menerus.
Baca juga: Korban keracunan makanan haul di Kota Bogor bertambah, jadi 93 orang
Jumlah korban terus bertambah yang awalnya pada Senin siang hanya mencapai 55 orang tetapi hingga pukul 17.15 WIB menjadi 74 orang. Untuk warga yang mengalami gejala keracunan sedang dilakukan perawatan di rumah sakit dan puskesmas sementara yang gejala ringan sudah dipulangkan usai mendapatkan pengobatan baik di rumah sakit maupun puskesmas.
Adapun jenis makanan yang dikonsumsi mereka yakni nasi merah, tumis buncis, mi, dan ayam goreng. Sampel makanan tersebut sudah dibawa Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk dilakukan uji laboratorium.
Baca juga: Puluhan warga di Cianjur keracunan usai santap hidangan pernikahan
Agus menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan petugas kesehatan tengah melakukan penyisiran ke rumah warga yang mengalami gejala keracunan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
"Dari hasil pendataan jumlah warga yang tinggal di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten yang mengalami keracunan tersebut hingga saat ini mencapai 74 orang, di mana dari jumlah tersebut 38 orang dirawat di RSUD Sagarenten dan 16 orang dirawat di Puskesmas Sagaranten, sisanya rawat jalan," kata Camat Sagaranten Ridwan Agus Mulyawan di Sukabumi, Senin.
Baca juga: Korban keracunan makanan di Desa Sekarwangi Sukabumi132 orang
Informasi yang dihimpun dari pihak kecamatan, kejadian keracunan massal ini pada Minggu (9/6) sekitar pukul 17.30 WIB usai menyantap nasi boks yang diberikan pada acara syukuran pemilik hajatan.
Para korban mengaku beberapa jam usai menyantap nasi beserta lauk pauk mereka mulai merasakan mual, pusing, panas dingin (meriang) hingga muntah-muntah dan buang air besar secara terus menerus.
Baca juga: Korban keracunan makanan haul di Kota Bogor bertambah, jadi 93 orang
Jumlah korban terus bertambah yang awalnya pada Senin siang hanya mencapai 55 orang tetapi hingga pukul 17.15 WIB menjadi 74 orang. Untuk warga yang mengalami gejala keracunan sedang dilakukan perawatan di rumah sakit dan puskesmas sementara yang gejala ringan sudah dipulangkan usai mendapatkan pengobatan baik di rumah sakit maupun puskesmas.
Adapun jenis makanan yang dikonsumsi mereka yakni nasi merah, tumis buncis, mi, dan ayam goreng. Sampel makanan tersebut sudah dibawa Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk dilakukan uji laboratorium.
Baca juga: Puluhan warga di Cianjur keracunan usai santap hidangan pernikahan
Agus menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan petugas kesehatan tengah melakukan penyisiran ke rumah warga yang mengalami gejala keracunan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: