Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah pada Jumat sore menguat menjadi Rp12.080 per dolar AS setelah data ekonomi Amerika Serikat yang bervariasi.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat sebesar 19 poin ke posisi Rp12.080 dibanding sebelumnya Rp12.099 per dolar AS.
"Momentum penguatan mata uang dolar AS sedikit tertahan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah setelah dilaporkannya data ekonomi Amerika Serikat yang bervariasi," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan bahwa salah satu data pemerintah Amerika Serikat menunjukkan harga konsumen masih tetap berada di bawah target bank sentral AS (the Fed), sementara data klaim pengangguran cukup positif yang mensinyalkan pemulihan pasar pekerjaan AS.
Ia menambahkan, pergerakan mata uang rupiah selanjutnya kemungkinan akan ditentukan oleh data ekonomi China yang akan dipublikasikan pada pekan depan.
"Data ekonomi China diperlukan karena negara itu merupakan salah satu tujuan ekspor Indonesia," kata dia.
Ia mengatakan bahwa data ekonomi China yang akan dirilis pada pekan depan diantaranya, produk domestik bruto kuartal empat 2013 dan "industrial output" China selama bulan Desember 2013 serta laporan penjualan ritel.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (17/1), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp12.127 dibanding sebelumnya (16/1) di posisi Rp12.117 per dolar AS.(*)
Rupiah Jumat sore menguat menjadi Rp12.080
17 Januari 2014 23:04 WIB
ILUSTRASI (ANTARANews/ferly)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: