Ia juga meminta para wisatawan untuk senantiasa memperhatikan aturan yang boleh dilakukan dan larangan yang ada di destinasi wisata sehingga wisata menjadi aman, nyaman dan menyenangkan.
Dirinya juga mengingatkan pengelola wisata agar menerapkan teknik manajemen yang tepat atau standard operating procedure (SOP) saat wisatawan mulai memadati lokasi wisata, hal ini bertujuan agar keamanan dan keselamatan sebagaimana tertuang dalam standard Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dapat selalu diperhatikan.
Selain itu, pengelola wisata juga diminta untuk menyiapkan jalur evakuasi sebagai bentuk mitigasi, sehingga pengunjung dapat menikmati wisata menyenangkan dan pada akhirnya dapat menciptakan pengalaman menarik sehingga berkunjung lagi pada waktu mendatang.
"Jadi menciptakan lamunan bagi orang lain dan dia akan datang lagi karena sesungguhnya keberhasilan sebuah promosi itu adalah dia datang dan datang lagi," ujarnya pula.
Sementara untuk masyarakat yang berencana berwisata menggunakan transportasi seperti bus pariwisata, untuk dapat memperhatikan keamanan bus yang dikendarai dengan memperhatikan dari sisi izin kendaraan, bukti lulus uji ramp check melalui https://spionam.dephub.go.id/ serta memastikan ketersediaan asesoris keamanan yang meliputi sabuk pengamanan.
Hal lain yakni memastikan administrasi pengemudi, serta kondisi pengemudi yang cukup istirahat dan memberikan tempat istirahat yang layak.
Jelang perayaan Idul Adha, Nia mengakui Kemenparekraf telah mulai menyebarkan surat kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bersiap menyambut wisatawan.
Baca juga: KAI Palembang sediakan 75.968 tiket saat libur Idul Adha 1445 Hijriah
Baca juga: Presiden Jokowi beli sapi kurban milik peternak di Pleret Bantul
Baca juga: Lima resep olahan daging sapi dan kambing untuk sambut Idul Adha