Surabaya (ANTARA News) - ITS Surabaya akan mengembangkan moda transportasi kereta gantung di Kota Batu untuk meningkatkan pertumbuhan sektor pendidikan, pertanian, dan pariwisata setempat.

Rencana itu diwujudkan melalui kerja sama ITS dengan Pemerintah Kota Batu yang ditandatangani Rektor ITS Tri Yogi Yuwono dengan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko di Rektorat ITS, Jumat.

Dalam kerja sama yang akan mulai digarap pada 2015 itu, Pemkot Batu meminta bantuan ITS sebagai salah satu kontributor dalam upaya pembuatan kereta gantung di pusat kota Batu.

"Kerja sama dengan ITS ini tak hanya untuk pengembangan kereta gantung, tapi juga sebagai upaya meningkatkan perekonomian dari berbagai sektor," kata Eddy.

Di sektor pariwisata, kereta gantung adalah terobosan Pemkot Batu yang baru kali pertama dilakukan di Indonesia.

"Hasilnya, hal itu akan menambah kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke kota Apel tersebut," katanya.

Kereta gantung ini akan menghubungkan tiga wilayah penting di "jantung kota" Batu, yakni alun-alun kota, pasar, dan juga beberapa tempat wisata.

"Dengan demikian, para wisatawan akan melihat keindahan kota Batu dengan lebih leluasa dari atas udara. Mudah-mudahan bisa terealisasi, karena ini tentunya akan menambah investasi tersendiri bagi kita," katanya.

Kereta gantung juga akan bermanfaat untuk mengurangi kemacetan di kota Batu, sedangkan Pemkot Batu menyiapkan dana sebesar Rp150 miliar untuk mengembangkan moda transportasi yang dibangun 2015 nanti itu.

"Nantinya kereta ini bisa menjadi ikon terbaru bagi kota Batu," kata dia.

Tri Yogi Yuwono mengatakan ITS siap membantu Pemkot Batu membangun kereta gantung.

"Kebetulan, kami juga punya kemampuan untuk membantu merealisasikannya. Bagi kami, siapa pun yang berada di Jawa Timur harus bisa bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur," katanya.