Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kesal dengan beberapa oknum penjaga pintu air yang dinilainya kurang peduli akan keselamatan warga DKI Jakarta.

"Bukan masalah kurang pinter, kita ini kurang peduli, bukan masalah cekatan juga, kalau nilep-nilep duit mereka cekatan juga. Ini masalah peduli aja. Kadang-kadang kita kesel juga gitu loh," kata Ahok saat ditemui di ruang kerjanya di Balaikota DKI Jakarta, Jumat.

Hal tersebut dikemukakan Ahok terkait dengan beberapa insiden, antara lain banjirnya kawasan Pluit Utara tadi pagi.

"Tadi pagi jam 05.00 WIB ada kepanikan semua Pluit Utara banjir tergenang habis, kalau itu tergenang pasti Waduk Pluit penuh dong, ternyata bener waduk penuh karena pintunya tidak dibuka oleh tukang jaga pintu-nya," kata Ahok.

Ahok mengungkapkan kekesalannya karena beberapa petugas pintu air tidak menjalankan acuan pelaksanaan tugas atau standard operational procedure (SOP) dengan baik.

"Saya bilang, ya kamu kamu buka lah kalau lihat air banyak, kenapa sih harus lihat ada genangan dulu? harus dimarah-marahi dulu? ini kan lucu, ini kadang-kadang SOP-nya gak jalan. Saya jadi bayangkan mungkin nih ya, mungkin kalau lagi kering dia santai-santai, begitu sebelah lagi penuh dibiarin. Jadi kalau kamu lagi pompa sebelah kering ya kamu bukain pintunya, biar bagi pompanya sama itukan cuma masalah manajemen aja," kata Ahok.

Ahok menyatakan akan pelakukan penyelidikan lebih lanjut terkait tindakan oknum penjaga pintu air tersebut.

"Kita perlu selidiki, mesti cari tahu kenapa. Apa servisnya atau tidak pernah dihidupkan," katanya.

Ahok juga terus mengupayakan agar seluruh rumah pompa dilengkapi dengan CCTV serta koneksi internet yang baik sehingga ketinggian pintu air bisa terpantau.

"Makanya saya bilang kalau semua rumah pompa sudah siap dan ada CCTV, kamu tinggal duduk aja. Begitu lihat masih rendah ya sudah tidur lagi. Kalau tinggi ya segera ditangani," katanya.