Jakarta (ANTARA News) - Stasiun Kampung Bandan, Jakarta, hingga pukul 13.00 hari ini masih tak bisa dilalui KRL (Kereta Rel Listrik) akibat rel stasiun masih terendam air setinggi 23 sentimeter.

"Sudah sejak malam, kami pantau kondisi rel hingga pukul 04.50 tadi, lalu kami mengumumkan stasiun Kampung Bandan sudah tidak dapat melayani perjalanan KRL. Sampai saat ini pun masih belum bisa dilalui," kata Kepala Stasiun Kampung Bandan, Rinto, kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat siang.

Rinto mengatakan titik banjir paling parah berada di wilayah Kapuk atau di dekat gedung Alexis dan di belakang gedung WTC Mangga Dua.

Di kedua wilayah itu, ketinggian air sekitar 23 sentimeter. Sementara di stasiun Kampung Bandan sendiri, ketinggian air sudah mulai surut.

"Rel sudah dapat terlihat," katanya.

Menurutnya, rel hanya dapat di lalui KRL jika ketinggian air tidak melebihi ketinggian kop rel (bagian rel paling atas). Satu sentimeter saja ketinggian air melebihi kop rel, maka KRL tak dapat melaju. Sementara di kedua wilayah itu, lanjutnya, air sudah melebihi ketinggian kop rel.

Ia menambahkan, selain karena hujan berkepanjangan, genangan air di Stasiun Kampung Bandan juga disebabkan luapan air rob dari kali di sekitar stasiun.

Perjalanan KRL masih terhambat genangan air yang masih menutupi jalur rel menuju Stasiun Kampung Bandan masih menyebabkan perjalanan KRL terhambat.

Hingga kini, jalur rel dari Stasiun Kampung Bandan ke Stasiun Rajawali masih tertutup, sehingga perjalanan KRL hanya sampai Stasiun Kemayoran. Demikian pula pada jalur rel dari Kampung Bandan ke arah Stasiun Angke yang masih ditutup.

"Kalau rel ke arah Stasiun Jakarta Kota dari sini sudah bisa dilalui hanya oleh kereta jarak jauh atau lokomotif," katanya.

Sementara itu, perjalanan KRL relasi Jatinegara dari stasiun Bogor dan Depok masih sampai Stasiun Duri. KRL relasi Bekasi-Jatinegara berjalan normal karena tak terganggu banjir.