KBRI Beijing imbau WNI waspadai flu burung
17 Januari 2014 13:55 WIB
Ilustrasi. Seorang petugas taman umum membawa kandang untuk menangkap merpati di sebuah taman di Lapangan Rakyat, pusat kota Shanghai, Sabtu (6/4). (REUTERS/Aly Song)
Beijing (ANTARA News) - Kedutaan Besar RI di Beijing mengimbau seluruh warga negara Indonesia di wilayah akreditasinya, untuk mewaspadai peningkatan kembali kasus flu burung di China.
Surat imbauan yang diterima Antara di Beijing, Jumat, menyatakan sebelumnya perwakilan RI di Beijing telah menerima surat serta laporan resmi dari Kementerian Pertanian China terkait wabah flu burung H5N1 di beberapa wilayah di negara tersebut.
Wabah penyakit menular flu burung terakhir dilaporkan ditemukan di Kota Wan Jia, Kecamatan Pai Shi, Kabupaten Yang Xin, Kota Huang Shi, Provinsi Hubei, pada 13 Januari 2014.
Hewan yang terjangkit wabah flu burung tersebut berjumlah 6.700 ekor ayam, sedangkan sebanyak 3.200 telah mati dan 46.800 ekor yang terinfeksi telah dimusnahkan.
Pemerintah kota setempat menyatakan telah melakukan langkah-langkah pengawasan dan penanganan penyakit menular sesuai persyaratan penanggulangan darurat terhadap kasus tersebut.
Terkait penyebaran virus flu burung galur H7N9, sejak Maret 2013 tercatat telah terjadi 176 kasus infeksi H7N9 di China, yakni di Zhejiang (63 kasus), Shanghai (37 kasus), Jiangsu (30 kasus), Guangdong (18 kasus), Fujian (7 kasus), Jiangxi (6 kasus), Anhui (4 kasus), Henan (4 kasus), Beijing (2 kasus), Hunan (2 kasus), Shandong (2 kasus) dan Hebei (1 kasus).
Sedangkan pada awal Januari 2014 telah tercatat 20 kasus, termasuk tiga kasus H7N9 yang dilaporkan di wilayah Provinsi Shanghai, Fujian dan Zhejiang pada Rabu (15/01).
Merujuk peningkatan kasus flu burung H5N1 dan H7N9 terbaru di China, KBRI Beijing kembali mengimbau seluruh WNI yang berada di wilayah akreditasi untuk selalu menjaga kondisi kesehatan guna terhindar dari penyakit tersebut.
Surat imbauan yang diterima Antara di Beijing, Jumat, menyatakan sebelumnya perwakilan RI di Beijing telah menerima surat serta laporan resmi dari Kementerian Pertanian China terkait wabah flu burung H5N1 di beberapa wilayah di negara tersebut.
Wabah penyakit menular flu burung terakhir dilaporkan ditemukan di Kota Wan Jia, Kecamatan Pai Shi, Kabupaten Yang Xin, Kota Huang Shi, Provinsi Hubei, pada 13 Januari 2014.
Hewan yang terjangkit wabah flu burung tersebut berjumlah 6.700 ekor ayam, sedangkan sebanyak 3.200 telah mati dan 46.800 ekor yang terinfeksi telah dimusnahkan.
Pemerintah kota setempat menyatakan telah melakukan langkah-langkah pengawasan dan penanganan penyakit menular sesuai persyaratan penanggulangan darurat terhadap kasus tersebut.
Terkait penyebaran virus flu burung galur H7N9, sejak Maret 2013 tercatat telah terjadi 176 kasus infeksi H7N9 di China, yakni di Zhejiang (63 kasus), Shanghai (37 kasus), Jiangsu (30 kasus), Guangdong (18 kasus), Fujian (7 kasus), Jiangxi (6 kasus), Anhui (4 kasus), Henan (4 kasus), Beijing (2 kasus), Hunan (2 kasus), Shandong (2 kasus) dan Hebei (1 kasus).
Sedangkan pada awal Januari 2014 telah tercatat 20 kasus, termasuk tiga kasus H7N9 yang dilaporkan di wilayah Provinsi Shanghai, Fujian dan Zhejiang pada Rabu (15/01).
Merujuk peningkatan kasus flu burung H5N1 dan H7N9 terbaru di China, KBRI Beijing kembali mengimbau seluruh WNI yang berada di wilayah akreditasi untuk selalu menjaga kondisi kesehatan guna terhindar dari penyakit tersebut.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014
Tags: