Jakarta (ANTARA) - Lamborghini sedang mencari cara baru untuk membuat kendaraannya memiliki kedekatan emosi pengemudi, sesuatu yang bisa menjadi tantangan ketika mereka mulai membangun electric vehicle (EV/kendaraan listrik), selain fitur "suara palsu" agar kendaraan kendaraan memiliki karakter layaknya mobil bensin.
Mobil listrik kebanyakan saat ini menggunakan fitur suara palsu yang mengeluarkan bunyi seperti mobil bensin salah satunya agar tetap memberikan sensasi berkendara. Lamborghini tidak menyukai hal tersebut, seperti dilaporkan laman Carscoops, Jumat (7/6).
Lamborghini, perusahaan asal Italia, tidak tertarik untuk mensimulasikan karakter mobil bensin ke dalam kendaraan listrik, seperti yang dilakukan Hyundai dengan Ioniq 5 N.
Baca juga: Mobil listrik ID Volkswagen. GTI hadir dengan suara mesin palsu
Kepala teknisi Lamborghini Rouven Mohr mengatakan mereka ingin membuat mobil dengan koneksi terkuat antara manusia dan mesin. Melakukan hal tersebut dengan mobil listrik “lebih sulit”, tetapi, “bukan tidak mungkin” dan perusahaan sudah memiliki beberapa ide keren.
"Ini (fitur suara palsu) bukan cara yang tepat untuk meniru karakter mesin pembakaran internal (ICE). Emosi mobil listrik masa depan tidak akan dihasilkan oleh jenis motor atau baterai yang mereka gunakan, ini hanya merupakan faktor pendukung yang membebaskan persyaratan kinerja dan jarak tempuh. Karakter ditentukan oleh hal-hal lain,” kata Mohr.
Mohr mengatakan mereka sudah memiliki sejumlah gagasan ide dan berencana mewujudkan ide mereka dalam satu-dua tahun mendatang.
Lamborghini sedang menyelidiki cara-cara untuk menghasilkan perasaan ingin memiliki yang dirasakan oleh para pembelinya saat ini, untuk diterapkan pada mobil listrik yang akan datang.
“Area industri mobil kami harus menemukan kembali atribut-atribut yang mendefinisikan karakter sebuah mobil, selangkah demi selangkah, generasi berikutnya akan mengembangkan interpretasi yang berbeda tentang apa yang keren. Akan ada titik di mana anak muda tidak memahami daya tarik mobil sport manual ICE,” Mohr mengatakan.
Baca juga: Lamborghini tarik kembali Urus akibat masalah pada kap mesin
Salah satu teknologi baru yang menarik yang sedang dikembangkan Lamborghini adalah penyesuaian sistem toe (sudut roda) dan camber (kemiringan) aktif. Sistem itu menggunakan sepasang motor listrik 48 volt yang menawarkan 6,6 derajat penyesuaian kaki-kaki di kedua arah, hingga 2,5 derajat camber positif, dan 5,5 derajat camber negatif.
Sistem itu bekerja dengan cepat dan dapat menyesuaikan toe dan camber hingga 60 derajat per detik. Berbicara tentang sistem itu, Mohr mengatakan bahwa sistem ini memungkinkan manuver mengemudi “yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.”
“Anda dapat mengontrol posisi ban terbaik, kemudian, menentukan jumlah torsi yang tepat. Dengan EV, Anda dapat memastikan motor terus menerus menggeser roda, seperti semacam kontrol traksi mundur. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan ICE," ujar Mohr.
Baca juga: Lamborghini tampilkan lini kendaraan listrik hybrid pertama di Beijing
Baca juga: Volkswagen masuki bisnis penyimpanan energi baterai
Baca juga: Malaysia perkenalkan struktur baru pajak mobil listrik
Lamborghini tak tertarik dengan “suara palsu” EV
9 Juni 2024 19:16 WIB
Lamborghini Huracan EVO RWD Spyder. (ANTARA/X/Lamborghini)
Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: