JCI berharap korban bencana tertangani dengan baik
16 Januari 2014 22:02 WIB
Bersihkan Lumpur Banjir Manado Seorang warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar)
Jakarta (ANTARA News) - President Junior Chamber Internasional (JCI) Indonesia Heru Cokro seluruh warga yang tertimpa bencana bisa di Tanah Air segera dievakuasi dan ditangani dengan baik.
"Pemerintah harus menyiapkan tempat pengungsian yang layak. Kebutuhan dasar bagi para pengungsi seperti sandang dan pangan bisa terpenuhi," katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Heru menjelaskan, memasuki musim penghujan DKI Jakarta langsung digenangi air. Tidak hanya Jakarta, daerah-daerah penyangga seperti Tangerang dan Bekasi pun tak luput dari banjir.
"Kota Manado, Sulawesi Utara, mengalami hal serupa. Banjir bandang yang menggenangi Manado Selasa, 14 Januari lalu menyebabkan 11 Kecamatan tergenang air. Sekitar 2.000 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Selain itu, aktivitas gempa vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut,semakin meningkat. Beberapa rumah di Desa Kutarakyat dan Namanteran rusak karena hujan pasir dan abu vulkanik 5--10 cm. Hingga kini pengungsi Gunung Sinabung tercatat sekitar 25 ribu jiwa yang tersebar di 38 titik.
Heru menyatakan prihatin atas musibah yang terjadi karena menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit bagi para korban. Mereka harus mengungsi dari rumah dan terancam penyakit di pengungsian.
Selain kerugian materi, psikis anak-anak juga harus diperhatikan, jangan sampai mereka mengalami trauma.
Menurut Heru, yang terpenting saat ini adalah melanjutkan komunikasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Komunikasi yang terjalin tidak hanya sebatas kordinasi saja, tetapi merumuskan kebijakan yang tepat dan cepat.
"JCI juga mengajak seluruh warga Indonesia untuk berperan aktif membantu seluruh warga yang mengalami bencana. Persoalan ini dapat diatasi dengan baik jika seluruh warga mau ikut turun tangan membantu warga yang kena musibah," katanya.(*)
"Pemerintah harus menyiapkan tempat pengungsian yang layak. Kebutuhan dasar bagi para pengungsi seperti sandang dan pangan bisa terpenuhi," katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Heru menjelaskan, memasuki musim penghujan DKI Jakarta langsung digenangi air. Tidak hanya Jakarta, daerah-daerah penyangga seperti Tangerang dan Bekasi pun tak luput dari banjir.
"Kota Manado, Sulawesi Utara, mengalami hal serupa. Banjir bandang yang menggenangi Manado Selasa, 14 Januari lalu menyebabkan 11 Kecamatan tergenang air. Sekitar 2.000 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Selain itu, aktivitas gempa vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut,semakin meningkat. Beberapa rumah di Desa Kutarakyat dan Namanteran rusak karena hujan pasir dan abu vulkanik 5--10 cm. Hingga kini pengungsi Gunung Sinabung tercatat sekitar 25 ribu jiwa yang tersebar di 38 titik.
Heru menyatakan prihatin atas musibah yang terjadi karena menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit bagi para korban. Mereka harus mengungsi dari rumah dan terancam penyakit di pengungsian.
Selain kerugian materi, psikis anak-anak juga harus diperhatikan, jangan sampai mereka mengalami trauma.
Menurut Heru, yang terpenting saat ini adalah melanjutkan komunikasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Komunikasi yang terjalin tidak hanya sebatas kordinasi saja, tetapi merumuskan kebijakan yang tepat dan cepat.
"JCI juga mengajak seluruh warga Indonesia untuk berperan aktif membantu seluruh warga yang mengalami bencana. Persoalan ini dapat diatasi dengan baik jika seluruh warga mau ikut turun tangan membantu warga yang kena musibah," katanya.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: