Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas ringan (61,2 kilogram) Daud Yordan melatih adiknya, Yohanes Yordan, yang akan bertarung di Kalimantan Barat pada 18 Januari 2014.

"Saya melatih adik saya yang akan naik ring, karena sampai kini saya belum ada jadwal untuk kembali bertarung," kata petinju dengan rekor bertarung 32 kali menang (23 di antaranya dengan KO), dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Kamis.

Menurut petinju dari Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat itu, sampai kini memang belum ada perkembangan tentang dirinya untuk rencana pertarungan mendatang, sehingga dirinya memanfaatkan waktu luang ini untuk membantu mempersiapkan adiknya yang akan naik ring.

Yohanes Yordan, menurut petinju yang terakhir mempertahankan gelar saat mengalahkan petinju Afrika Selatan Shipo Taliwe tersebut, bakal tampil di kelas welter (63,5 kilogram) junior menghadapi William Rhyek pada pertarungan untuk perbaikan peringkat nasional.

Petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987, tersebut berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang angka atas petinju Afrika Selatan Shipo Taliwe di Australia, 6 Desember 2013.

Upaya mengalahkan petinju Afrika Selatan tersebut melalui perjuangan yang berat mengingat dari tiga juri hanya dua yang memenangkan Daud Yordan sedangkan satu juri lagi memenangkan Shipo Taliwe (113-114, 117-110,116-111).

Ayah dari Miquel Angel Yordan Jr tersebut merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah mengalahkan petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013.

"Soal langkah saya ke depan saya tergantung kepada manajemen tetapi keinginan pribadi saya adalah masih ingin mempertahankan gelar juara dunia lagi," katanya.

Sebelum berkecimpung di kelas ringan, Daud Yordan juga sempat menjadi juara dunia kelas bulu IBO setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012. Kemudian gelar tersebut sempat dipertahankan setelah menang atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura, 9 November 2012.

Akan tetapi, gelar tersebut akhirnya lepas setelah kalah TKO ronde ke-12 dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013. Setelah itu, Daud memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram).

Petinju Afrika Selatan tersebut (Simpiwe Vetyeka) ini yang akhirnya menghentikan petinju Indonesia Chris John dalam upaya mempertahankan gelar juara dunia ke-19 kali.

Pada pertarungan di Australia, 6 Desember 2013, Chris John dipaksa mundur pada ronde keenam (Chris John tidak melanjutkan pertarungan) saat melawan Vetyeka.

(H015/M008)