Pegiat Bekasi ciptakan traktor robotik tingkatkan efektivitas petani
8 Juni 2024 21:31 WIB
Traktor Robotik hasil kreasi pegiat muda sektor pertanian asal Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Dede Nurdiansyah (35). ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pegiat sektor pertanian asal Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Dede Nurdiansyah (35) menciptakan sebuah kreasi inovasi berbasis teknologi digital yakni traktor robotik yang dinilai mampu meningkatkan efektivitas petani di daerah itu.
"Traktor ini dioperasikan melalui HP (telepon genggam) berbasis android jadi cukup memakai HP traktor ini bisa berjalan secara otomatis," katanya di Cikarang, Sabtu.
Dede mengatakan, traktor robotik ciptaannya ini mulai dikembangkan sejak awal 2023. Gagasan ini muncul didasari minimnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian sehingga mayoritas pemuda di daerah itu lebih memilih pekerjaan di sektor lain.
Berdasarkan hasil observasi yang ia lakukan, generasi muda di Kabupaten Bekasi cenderung sudah meninggalkan sektor pertanian karena menganggap terlalu banyak kendala yang dihadapi petani konvensional.
"Kendala-kendala tersebut perlu dicarikan solusi, salah satunya mungkin dengan hadirnya traktor robotik ini," katanya.
Kehadiran traktor robotik ini menjadi sebuah pengharapan baru untuk membantu petani khususnya kalangan milenial untuk mau kembali ke sawah dan mengelola lahan dengan lebih cepat, mudah, efektif, serta berkualitas dibantu sistem teknologi digital.
Ia menjelaskan traktor kreasinya itu berjenis rotari yang mengadopsi skema mekanika untuk mengendalikan gerakan termasuk saat berbelok, dipadukan dengan sistem robotik serta aplikasi digital yang terkoneksi ke perangkat telepon genggam melalui jaringan.
"Sebagai solusi dari hasil analisa beberapa kelemahan traktor pembajak sawah, kami melakukan rekayasa teknis dengan mengubah traktor tersebut menjadi traktor yang beroperasi secara otomatis sehingga dapat bekerja sendiri tanpa tenaga operator yang duduk di traktor tersebut," katanya.
Traktor Robotik ini bekerja berdasarkan perintah yang dikirim melalui aplikasi ESP32 Camera di perangkat telepon genggam berbasis android ke modul robot. Dalam aplikasi tersebut terdapat menu navigasi untuk memberikan perintah-perintah yang telah diprogram oleh Arduino Uno.
"Nah, kalau untuk aplikasinya menggunakan ESP32 Camera dan kita memakai Arduino Uno jadi satu rangkaian modal yang menjadi pusat pengendali arah untuk menggerakkan traktor sesuai arah yang diinginkan," ucapnya.
Ia menyebutkan traktor ini sudah mampu berjalan hingga radius 50-100 meter di satu petakan sawah meski saat ini masih dalam tahap pengembangan serta evaluasi lebih lanjut demi penyempurnaan kinerja.
"Dengan bersinergi mungkin dari Pemkab Bekasi melalui dinas terkait turut mendukung adanya teknologi seperti ini. Mungkin dalam lima tahun ke depan teknologi ini menjadi sangat potensial bagi petani," katanya.
Ketua Gabungan kelompok tani Kedung Gede 2 Kedungwaringin Dahwan Mulyana (56) mengapresiasi inovasi traktor berbasis android ini karena dinilai mampu bekerja efektif dan efisien sehingga memudahkan petani mengolah lahan dengan waktu pengerjaan lebih singkat.
"Sebetulnya ini sangat luar biasa karena saya sebagai petani pemula ketika mencari pembajak sawah itu sulit, kemudian kami berkolaborasi mengembangkan traktor ini. Menurut saya ke depan ini sangat luar biasa, kemungkinan generasi muda mau menjadi petani jika ada teknologi traktor seperti ini," katanya.
Inovasi traktor robotik ini bahkan mampu meraih penghargaan sebagai juara kedua pada ajang perlombaan Teknologi Tepat Guna (TTG) kategori inovasi tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2024 mewakili Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Kantor Pertanahan Bekasi kenalkan aplikasi Sentuh Tanahku
Baca juga: Pemkab Bekasi bentuk tim selamatkan fasos-fasum perumahan
Baca juga: Bea Cukai Cikarang musnahkan 4,4 juta batang rokok ilegal
"Traktor ini dioperasikan melalui HP (telepon genggam) berbasis android jadi cukup memakai HP traktor ini bisa berjalan secara otomatis," katanya di Cikarang, Sabtu.
Dede mengatakan, traktor robotik ciptaannya ini mulai dikembangkan sejak awal 2023. Gagasan ini muncul didasari minimnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian sehingga mayoritas pemuda di daerah itu lebih memilih pekerjaan di sektor lain.
Berdasarkan hasil observasi yang ia lakukan, generasi muda di Kabupaten Bekasi cenderung sudah meninggalkan sektor pertanian karena menganggap terlalu banyak kendala yang dihadapi petani konvensional.
"Kendala-kendala tersebut perlu dicarikan solusi, salah satunya mungkin dengan hadirnya traktor robotik ini," katanya.
Kehadiran traktor robotik ini menjadi sebuah pengharapan baru untuk membantu petani khususnya kalangan milenial untuk mau kembali ke sawah dan mengelola lahan dengan lebih cepat, mudah, efektif, serta berkualitas dibantu sistem teknologi digital.
Ia menjelaskan traktor kreasinya itu berjenis rotari yang mengadopsi skema mekanika untuk mengendalikan gerakan termasuk saat berbelok, dipadukan dengan sistem robotik serta aplikasi digital yang terkoneksi ke perangkat telepon genggam melalui jaringan.
"Sebagai solusi dari hasil analisa beberapa kelemahan traktor pembajak sawah, kami melakukan rekayasa teknis dengan mengubah traktor tersebut menjadi traktor yang beroperasi secara otomatis sehingga dapat bekerja sendiri tanpa tenaga operator yang duduk di traktor tersebut," katanya.
Traktor Robotik ini bekerja berdasarkan perintah yang dikirim melalui aplikasi ESP32 Camera di perangkat telepon genggam berbasis android ke modul robot. Dalam aplikasi tersebut terdapat menu navigasi untuk memberikan perintah-perintah yang telah diprogram oleh Arduino Uno.
"Nah, kalau untuk aplikasinya menggunakan ESP32 Camera dan kita memakai Arduino Uno jadi satu rangkaian modal yang menjadi pusat pengendali arah untuk menggerakkan traktor sesuai arah yang diinginkan," ucapnya.
Ia menyebutkan traktor ini sudah mampu berjalan hingga radius 50-100 meter di satu petakan sawah meski saat ini masih dalam tahap pengembangan serta evaluasi lebih lanjut demi penyempurnaan kinerja.
"Dengan bersinergi mungkin dari Pemkab Bekasi melalui dinas terkait turut mendukung adanya teknologi seperti ini. Mungkin dalam lima tahun ke depan teknologi ini menjadi sangat potensial bagi petani," katanya.
Ketua Gabungan kelompok tani Kedung Gede 2 Kedungwaringin Dahwan Mulyana (56) mengapresiasi inovasi traktor berbasis android ini karena dinilai mampu bekerja efektif dan efisien sehingga memudahkan petani mengolah lahan dengan waktu pengerjaan lebih singkat.
"Sebetulnya ini sangat luar biasa karena saya sebagai petani pemula ketika mencari pembajak sawah itu sulit, kemudian kami berkolaborasi mengembangkan traktor ini. Menurut saya ke depan ini sangat luar biasa, kemungkinan generasi muda mau menjadi petani jika ada teknologi traktor seperti ini," katanya.
Inovasi traktor robotik ini bahkan mampu meraih penghargaan sebagai juara kedua pada ajang perlombaan Teknologi Tepat Guna (TTG) kategori inovasi tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2024 mewakili Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Kantor Pertanahan Bekasi kenalkan aplikasi Sentuh Tanahku
Baca juga: Pemkab Bekasi bentuk tim selamatkan fasos-fasum perumahan
Baca juga: Bea Cukai Cikarang musnahkan 4,4 juta batang rokok ilegal
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: