Manado (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Sulawesi Utara melaporkan bahwa sekitar 2.000 warga Manado mengungsi akibat banjir bandang yang melanda wilayah itu.

"Ribuan pengungsi tersebut adalah warga dari Kecamatan Singkil, Tikala, Paal Dua, Bunaken Daratan, Wanea dan Malalayang," kata Kepala BPBD Manado Max Tatahede, di Manado, Kamis.

Ia mengatakan, para pengungsi memperoleh bantuan bahan makanan dari pemerintah. Sejumlah tempat menjadi lokasi pengungsian antara lain, aula sentrum, masjid dan sekolah.

Hingga Kamis pagi pemerintah tetap membantu warga yang masih perlu bantuan untuk dievakuasi, karena lokasi tempat tinggal mereka porak-poranda karena terjangan banjir bandang.

Salah satu warga Manado, yang mengungsi berasal dari Ternate Tanjung bernama Muna Kanine (35) mengaku sementara tinggal dengan keluarganya di Malalayang,

Saat kejadian, ia bersama anak-anak dan suaminya berada di lokasi bencana dan terjebak di lantai dua rumah tetangga, akibatnya ia tak bisa kemana-mana, karena air sudah naik setinggi empat meter.

"Kami menunggu bantuan saja dan berharap kiranya bisa segera datang pertolongan yang kami butuhkan," katanya.

Sementara itu hingga Kamis siang, hujan masih mengguyur Manado tetapi dengan intensitas ringan, namun pemerintah mengimbau agar warga tetap waspada.