Dalam rilis yang disiarkan Kementerian Sosial di Jakarta, Jumat malam, Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Rabiah menyampaikan pernyataan tersebut saat kunjungan Keluarga Mahasiswa Sosiologi (KMS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada.
Sebelumnya, bantuan logistik bagi korban bencana dikirim dari kota yang terdekat dengan lokasi bencana.
Akan tetapi, pola semacam itu ternyata dapat menghambat distribusi bantuan, mengingat akses menuju lokasi bencana dapat terhalang banjir, longsor, atau timbunan material bencana.
Baca juga: Mensos bangun lebih banyak lumbung sosial untuk wilayah rawan bencana
Melalui lumbung sosial tersebut, Kementerian Sosial menyediakan makanan siap saji untuk korban bencana serta kebutuhan primer lainnya, seperti air minum, kidsware, alat kebersihan, bahkan terdapat pula tenda, kasur lipat, dan alat untuk dapur umum.
Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri (SKM) Bidang Pengembangan SDM dan Program Kementerian Suhadi Lili mengatakan kehadiran Kementerian Sosial di tengah masyarakat merupakan amanat konstitusi UUD 1945 Pasal 34.
Amanat tersebut diperkuat dengan UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
“Berdasarkan amanat konstitusi tersebut Kemensos terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar dia.
Hal senada juga disampaikan oleh SKM Bidang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Luhur Budijarso Lulu.
Baca juga: Kemensos lakukan pengisian bahan pangan di lumbung sosial di Papua
Baca juga: Kemensos pastikan kecukupan stok logistik Lumbung Sosial Tolikara
Baca juga: Kemensos tambah pasokan lumbung sosial antisipasi bencana