Beijing (ANTARA) - Komersialisasi 5G telah secara langsung mendongkrak total output atau keluaran ekonomi sekitar 5,6 triliun yuan (1 yuan = Rp2.239) di China selama lima tahun terakhir, seperti disampaikan seorang pejabat pada Kamis (6/6).

Zhao Zhiguo, kepala insinyur di Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, merilis angka tersebut dalam sebuah forum komunikasi seluler, yang mengutip penelitian dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China.

Teknologi 5G juga secara tidak langsung telah mendorong output ekonomi sebesar 14 triliun yuan, yang menunjukkan kontribusi besar teknologi baru ini terhadap pembangunan berkualitas tinggi di negara tersebut, tambahnya.

Zhao mengatakan bahwa China telah mencapai kepemimpinan global dalam infrastruktur jaringan 5G, terobosan berkelanjutan dalam teknologi inti utama, dan hasil yang luar biasa dalam integrasi penerapan digital dan fisik sejak dikeluarkannya lisensi komersial 5G pada 6 Juni 2019.

Hingga akhir April, China telah memiliki hampir 3,75 juta stasiun pemancar atau Base Transceiver Station (BTS) 5G, atau sekitar 26 BTS per 10.000 orang. Klaim paten standar 5G yang penting di negara itu telah mencapai lebih dari 42 persen dari total paten dunia.

Teknologi 5G telah digunakan secara luas di berbagai industri utama seperti pertambangan, kelistrikan, dan perawatan kesehatan, serta secara bertahap merambah dari bidang-bidang pendukung ke area inti seperti penelitian dan pengembangan, desain, dan manufaktur.

Pada langkah selanjutnya, kementerian tersebut akan melakukan upaya berkelanjutan untuk membantu memperdalam cakupan jaringan 5G, mempercepat perluasan penerapan 5G, dan secara aktif mempromosikan modernisasi industri informasi dan komunikasi, kata Zhao.