Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai tingginya curah hujan di awal 2014 berpotensi meningkatkan laju inflasi Januari akibat kemungkinan terhambatnya distribusi produk pangan.
"Selama ini yang menjadi tantangan di awal tahun ini, yakni kondisi alam yang bisa membuat distribusi, khususnya pangan, menjadi terhambat," ujar Agus saat ditemui di sela-sela pembukaan Wirausaha Mandiri Muda Expo 2014 di Jakarta, Rabu.
Namun demikian, lanjut Agus, inflasi secara year-on-year di Januari 2014 akan lebih rendah dari tahun sebelumnya, 4,57 persen.
"Hal ini kita ikuti (curah hujan tinggi), tapi secara umum dari survei minggu pertama yang dilakukan BI, inflasi kita di Januari masih lebih rendah dibandingkan rata-rata bulan Januari selama lima tahun terakhir," ujar Agus.
Sementara itu, untuk sepanjang tahun ini, Agus optimistis inflasi akan berada pada kisaran 3,5-5,5 persen.
Agus menambahkan, meski laju inflasi akan lebih lemah, namun yang patut diwaspadai adalah volatile food yang berpotensi kembali mendongkrak inflasi tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan di Januari 2013 mencapai 1,03 persen. Sementara secara tahunan, inflasi Januari tercatat sebesar 4,57 persen.
Inflasi Januari 2013 tersebut lebih tinggi ketimbang Januari 2012 lalu. Bahkan, inflasi Januari 2013 itu merupakan inflasi yang paling tinggi dibandingkan inflasi bulanan Januari dalam empat tahun terakhir.
Tingginya curah hujan berpotensi tingkatkan inflasi
15 Januari 2014 17:22 WIB
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: