Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 sekitar 5,8 sampai 6,1 persen meskipun Bank Dunia tidak merevisi angka pertumbuhan Indonesia 5,3 persen.

"Tahun lalu Bank Dunia prediksi seperti apa? Masih bener kita, angkanya akan sekitar 5,8 persen hingga 6,1 persen," kata Chatib selepas seminar Indonesia Summit 2014 di Jakarta, Rabu.

Bank Dunia, pada Selasa (14/1), merevisi pertumbuhan ekonomi global dari tiga persen menjadi 3,2 persen pada 2014. Pertumbuhan ekonomi global itu dilatarbelakangi pertumbuhan ekonomi negara-negara maju seperti AS, negara-negara Eropa, dan Jepang setelah bertahan dari krisis keuangan global.

Meskipun merevisi pertumbuhan ekonomi global, Bank Dunia tidak merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 yang tetap pada angka 5,3 persen.

Selain pertumbuhan ekonomi global, Bank Dunia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik pada 2014 masih sama seperti pertumbuhan pada 2013 sebesar 7,2 persen.

Bank Dunia, dalam laporan terbaru mereka, menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik pada 2014 masih akan tetap dibanding tahun sebelumnya karena kawasan itu masih terkena dampak normalisasi akibat krisis keuangan global.

Bank Indonesia, pada Kamis (9/1), memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2014 akan bias ke batas bawah pada angka 5,8-6,2 persen seiring perbaikan ekonomi global.

Meski memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional 2014 bias ke batas bawah, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, masih optimis pertumbuhan ekonomi enam persen masih dapat dicapai.

"Masih bisa kembali ke target menengah," kata Agus.