Moscow (ANTARA News) - Satu virus Trojan baru menyebar dan mengunci komputer-komputer di Rusia dengan mengklaim melakukan aksi dalam nama "Roh Kudus" serta meminta uang untuk perbaikan gereja.

Malware itu mengklaim melakukan aksinya "dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus" dan lebih spesifik lagi, virus Trojan-Dropper.Win32.Dapato.dggc itu mengklaim digerakkan oleh aspek terakhir dari Trinitas untuk mengunci dokumen pengguna.

Pemulihan dijanjikan dilakukan sebagai balasan atas sumbangan, yang katanya akan digunakan untuk restorasi gereja, kata perusahaan antivirus Kaspersky Lab di blog perusahaan seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.

Trojan berbahasa-Rusia disebarkan sebagai arsip .zip berisi dokumen tidak jelas yang sepertinya ditujukan untuk pengguna, kata Kaspersky Lab dalam blog perusahaan, Senin (13/1).

Peretas dibalik sabotase komputer Rusia itu belum bisa diidentifikasi.

Trik yang sama digunakan di dunia non-virtual oleh para pengemis Rusia, yang mengenakan kostum pendeta dan berpura-pura mengumpulkan uang untuk keperluan gereja.

Gereja Ortodok Rusia tidak berkomentar tentang pemberitaan soal malware "saleh" itu.