Pemkab Gumas perkuat sinergi hadapi ancaman bencana banjir-karhutla
6 Juni 2024 23:28 WIB
Sekda Gumas Richard (batik kuning), Kapolres AKBP Theodorus PS, Pabung Kodim 1016 Palangka Letkol Inf Maksun Abadi, dan lainnya memeriksa kesiapan peralatan menghadapi bencana, saat apel kesiapsiagaan di Kuala Kurun. (ANTARA/Chandra)
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng), bersama dengan Polri dan TNI memperkuat sinergi dalam menghadapi potensi bencana alam baik banjir maupun kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Apalagi selama beberapa bulan terakhir kondisi cuaca di Kabupaten Gumas sulit diprediksi," kata Sekretaris Daerah Gumas Richard di Kuala Kurun, Kamis.
Dengan cuaca yang sulit diprediksi di wilayah Kabupaten Gumas beberapa bulan terakhir, yakni dari cuaca panas tiba-tiba terjadi hujan ekstrem dapat menyebabkan terjadinya karhutla atau banjir.
Baca juga: Pemkab Gumas siapkan Rp2 miliar tingkatkan kualitas jalan rawan banjir
Secara khusus, tutur dia, Pemkab Gumas, Polri, dan TNI memberi perhatian lebih kepada penduduk yang bermukim di bantaran sungai, karena sewaktu-waktu mereka bisa menjadi korban banjir.
"Untuk itu, kami bersama segenap unsur dan pihak terkait telah melaksanakan apel siap siaga bencana," kata Richard.
Dia menjelaskan apel ini digagas oleh Polres Gumas yang bertujuan untuk memeriksa kesiapan peralatan serta personel dalam menghadapi bencana banjir maupun karhutla.
"Dari hasil pemeriksaan di lapangan, dapat dibilang peralatan yang tersedia siap digunakan, begitu juga dengan personel. Kendati peralatan dan personel siap, kami berharap bencana tidak terjadi di Gumas," katanya.
Baca juga: BPBD: 3.595 warga Gunung Mas terdampak banjir
Kapolres Gumas AKBP Theodorus Priyo Santosa mengatakan berdasarkan data tahun 2023 lalu, banjir terjadi di sejumlah kelurahan/desa di Kecamatan Kurun, Tewah, Kahayan Hulu Utara, Damang Batu, Rungan Hulu, dan Rungan.
Berdasarkan data 2023, karhutla terjadi di sejumlah desa/kelurahan di Kecamatan Kurun, Rungan, Manuhing, Manuhing Raya, Tewah, Sepang, Kahayan Hulu Utara, Rungan Hulu, Rungan Barat, dan Mihing Raya.
Dampak dari bencana banjir dan karhutla sangat merugikan masyarakat. Oleh sebab itu, Polres Gumas melakukan apel dalam rangka mengantisipasi serta menanggulangi dampak bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
Baca juga: Banjir rendam puluhan rumah di Gunung Mas Kalteng
“Kita harus bersinergi serta seiring sejalan untuk meminimalisir dampak dari kemungkinan terjadinya bencana alam baik banjir maupun karhutla,” kata Theodorus.
"Apalagi selama beberapa bulan terakhir kondisi cuaca di Kabupaten Gumas sulit diprediksi," kata Sekretaris Daerah Gumas Richard di Kuala Kurun, Kamis.
Dengan cuaca yang sulit diprediksi di wilayah Kabupaten Gumas beberapa bulan terakhir, yakni dari cuaca panas tiba-tiba terjadi hujan ekstrem dapat menyebabkan terjadinya karhutla atau banjir.
Baca juga: Pemkab Gumas siapkan Rp2 miliar tingkatkan kualitas jalan rawan banjir
Secara khusus, tutur dia, Pemkab Gumas, Polri, dan TNI memberi perhatian lebih kepada penduduk yang bermukim di bantaran sungai, karena sewaktu-waktu mereka bisa menjadi korban banjir.
"Untuk itu, kami bersama segenap unsur dan pihak terkait telah melaksanakan apel siap siaga bencana," kata Richard.
Dia menjelaskan apel ini digagas oleh Polres Gumas yang bertujuan untuk memeriksa kesiapan peralatan serta personel dalam menghadapi bencana banjir maupun karhutla.
"Dari hasil pemeriksaan di lapangan, dapat dibilang peralatan yang tersedia siap digunakan, begitu juga dengan personel. Kendati peralatan dan personel siap, kami berharap bencana tidak terjadi di Gumas," katanya.
Baca juga: BPBD: 3.595 warga Gunung Mas terdampak banjir
Kapolres Gumas AKBP Theodorus Priyo Santosa mengatakan berdasarkan data tahun 2023 lalu, banjir terjadi di sejumlah kelurahan/desa di Kecamatan Kurun, Tewah, Kahayan Hulu Utara, Damang Batu, Rungan Hulu, dan Rungan.
Berdasarkan data 2023, karhutla terjadi di sejumlah desa/kelurahan di Kecamatan Kurun, Rungan, Manuhing, Manuhing Raya, Tewah, Sepang, Kahayan Hulu Utara, Rungan Hulu, Rungan Barat, dan Mihing Raya.
Dampak dari bencana banjir dan karhutla sangat merugikan masyarakat. Oleh sebab itu, Polres Gumas melakukan apel dalam rangka mengantisipasi serta menanggulangi dampak bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
Baca juga: Banjir rendam puluhan rumah di Gunung Mas Kalteng
“Kita harus bersinergi serta seiring sejalan untuk meminimalisir dampak dari kemungkinan terjadinya bencana alam baik banjir maupun karhutla,” kata Theodorus.
Pewarta: Rendhik Andika/Chandra
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: