Mendagri tekankan pentingnya peran PLBN dalam bangun RI dari pinggiran
6 Juni 2024 20:47 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Tahun 2020-2024 dan Perencanaan Pembangunan Kawasan Perbatasan Tahun 2025-2029 di Jakarta, Kamis (6/6/2024). ANTARA/HO-Puspen Kemendagri
Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian selaku Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menekankan pentingnya peran pos lintas batas negara (PLBN) dalam membangun Indonesia dari pinggiran.
Tito menegaskan bahwa membangun Indonesia dari pinggiran merupakan salah satu strategi besar Presiden RI Joko Widodo.
"Sudah ada 15 PLBN yang dibangun beliau (Presiden Jokowi) dan dibangun oleh kita, delapan sudah operasional penuh, dan diresmikan, tinggal tujuh yang belum diresmikan, dan lima di antaranya sudah operasional, dan dua lagi yang sedang dalam tahap pembangunan," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Mendagri menjelaskan bahwa keberadaan PLBN merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mengembangkan wilayah perbatasan. Infrastruktur tersebut juga diarahkan dibangun lebih baik daripada negara tetangga.
Ia mengatakan bahwa pengelolaan PLBN melibatkan berbagai instansi lintas sektoral, di antaranya pihak imigrasi, TNI, Polri, bea cukai, dan BNPP. Namun, pengelola utama dan sumber anggarannya berasal dari BNPP.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa mengelola perbatasan memiliki tantangan yang tak mudah. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada.
"Keinginan untuk mengembangkan perbatasan ini banyak targetnya. Target pertama adalah daerah perbatasan ini harus kuat, masyarakatnya harus dibangun sejahtera supaya ada pemerataan, tidak hanya membangun kota," pungkasnya.
Baca juga: Mendagri minta pemerintah daerah anggarkan biaya penguatan perbatasan
Baca juga: BNPP perkuat 222 kecamatan di wilayah perbatasan
Tito menegaskan bahwa membangun Indonesia dari pinggiran merupakan salah satu strategi besar Presiden RI Joko Widodo.
"Sudah ada 15 PLBN yang dibangun beliau (Presiden Jokowi) dan dibangun oleh kita, delapan sudah operasional penuh, dan diresmikan, tinggal tujuh yang belum diresmikan, dan lima di antaranya sudah operasional, dan dua lagi yang sedang dalam tahap pembangunan," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Mendagri menjelaskan bahwa keberadaan PLBN merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mengembangkan wilayah perbatasan. Infrastruktur tersebut juga diarahkan dibangun lebih baik daripada negara tetangga.
Ia mengatakan bahwa pengelolaan PLBN melibatkan berbagai instansi lintas sektoral, di antaranya pihak imigrasi, TNI, Polri, bea cukai, dan BNPP. Namun, pengelola utama dan sumber anggarannya berasal dari BNPP.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa mengelola perbatasan memiliki tantangan yang tak mudah. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada.
"Keinginan untuk mengembangkan perbatasan ini banyak targetnya. Target pertama adalah daerah perbatasan ini harus kuat, masyarakatnya harus dibangun sejahtera supaya ada pemerataan, tidak hanya membangun kota," pungkasnya.
Baca juga: Mendagri minta pemerintah daerah anggarkan biaya penguatan perbatasan
Baca juga: BNPP perkuat 222 kecamatan di wilayah perbatasan
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Tags: