Jakarta (ANTARA) - Heartology Cardiovascular Hospital untuk pertama kalinya mengadakan konferensi ilmiah kardiovaskular bertajuk CARES (Cardiac & Vascular Excellence Scientific Updates 2024) guna meningkatkan pengetahuan terbaru dalam hal diagnostik, penanganan, hingga pemulihan pasien penyakit jantung.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, Chief Executive Officer Heartology Cardiovascular Hospital Amelia Hendra mengatakan bahwa kesehatan jantung kini menjadi sesuatu yang sangat esensial, sehingga semangat kolaborasi perlu diusung agar para dokter dapat berkolaborasi lebih dekat, berbagi ilmu bahkan bertukar strategi mengenai bidang kardiovaskular.

Amelia menuturkan, penyakit jantung kini masih menempati urutan pertama penyebab kematian tertinggi di Indonesia bahkan di dunia.

Menurutnya, semakin tingginya kasus penyakit jantung di Tanah Air membuat kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan jantung dan pembuluh darah yang modern dan lengkap menjadi sangat penting.

Menurutnya, lewat penanganan tepat dan komprehensif, hal ini mampu meningkatkan harapan hidup pasien.

Baca juga: Angka penyakit jantung bawaan pada bayi di Indonesia masih tinggi
Baca juga: Kolaborasi dengan luar negeri dapat tingkatkan jumlah dokter jantung


Dia menyebut bahwa acara tersebut dihadiri oleh 548 peserta, antara lain kardiologis, dokter bedah toraks dan kardiovaskular, dokter umum, teknisi kardiovaskular, perawat, hingga para mahasiswa kedokteran untuk belajar dan diskusi mengenai berbagai kemajuan terbaru bidang kardiovaskular.

Tidak hanya menghadirkan para dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, serta dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular, ujarnya, pihaknya juga menggandeng semua profesi yang terkait, seperti dokter spesialis penyakit dalam, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis radiologi, spesialis anastesi, dokter umum, hingga perawat di IGD.

"Harapan kami konferensi ilmiah CARES 2024 dapat menyatukan para praktisi kardiovaskular sebagai tim nasional yang dapat bersaing dengan negara lain untuk menaikkan level penanganan jantung di Indonesia," kata Amelia.

Beberapa wawasan yang dibagikan dalam acara itu antara lain cara membaca EKG dalam kasus kematian jantung mendadak, manajemen hipertensi terkini, kemajuan dalam operasi aorta, kemajuan dalam intervensi endovaskular, hingga peran yang berkembang dari penutupan cacat septum atrium tanpa fluoroscopy (radiasi).

Selain itu, untuk langsung merasakan pengalaman dalam dunia kardiologi, diadakan pula lokakarya agar peserta bisa mendapatkan pelatihan dan pengalaman nyata.

Beberapa tema yang ada antara lain tatalaksana ablasi 3 dimensi, pelatihan ekokardiografi pada tindakan intervensi non-bedah, hingga praktik langsung melakukan operasi aorta menggunakan jantung hewan.

Baca juga: Presiden: Pemerintah bantu RSUD dukung layanan stroke dan jantung
Baca juga: Texas Cardiac Arrhythmia Institute selenggarakan konferensi internasional tentang aritmia jantung kompleks


Dalam pernyataan yang sama, Kepala Dinas DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan bahwa tingginya jumlah kematian jantung, layanan penanganan jantung membutuhkan waktu respon yang cepat, dan adanya ketepatan layanan dan respon sangat mempengaruhi mortalitas dan morbiditas

"Kegiatan Heartology hari ini sejalan dengan program dari Dinas Kesehatan Jakarta, yakni pengembangan transformasi," kata Ani.

Dia berharap dengan adanya sinergi dan jejaring, pihaknya dapat meningkatkan layanan jantung dan memberi akses kesehatan yang luas bagi masyarakat.

Baca juga: RSUD Buleleng miliki layanan jantung dan otak
Baca juga: Dokter paparkan metode TEVAR_EVAR minimalkan invasi pengobatan aorta
Baca juga: RSUP Adam Malik kerja sama operasi jantung dengan Arab Saudi