St. Petersburg (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (5/6) menyampaikan bahwa pengembangan hubungan Rusia-China, yang didasarkan pada kepentingan bersama yang mendalam, merupakan hal yang kondusif bagi stabilitas dunia.

Pengembangan hubungan Rusia-China bukanlah perilaku jangka pendek, tetapi didasarkan pada kepentingan bersama yang mendalam, dan hubungan bilateral tersebut bergantung pada pengambilan keputusan yang bijaksana dan upaya bersama yang terakumulasi, ujar Putin saat menjawab pertanyaan dari Xinhua perihal hubungan Rusia-China dalam sebuah pertemuan dengan para kepala kantor berita utama internasional.

Putin menyatakan bahwa China telah menjadi mitra ekonomi dan perdagangan utama bagi Rusia selama 15 tahun terakhir. Nilai perdagangan bilateral telah melampaui ekspektasi, yakni mencapai 240 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.282) pada tahun lalu, menurut data statistik China.

Selain itu, kerja sama ekonomi dan perdagangan Rusia-China semakin bervariasi, di samping bidang energi, dan kedua pihak juga memiliki prospek kerja sama yang luas di bidang-bidang teknologi tinggi seperti pembuatan pesawat dan kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Putin menggarisbawahi bahwa kerja sama bilateral tidak hanya menyangkut bidang ekonomi dan perdagangan, militer dan teknis, dan arena internasional. Jalinan kerja sama antara kedua negara di panggung internasional telah menjadi faktor yang penting dalam pemeliharaan stabilitas dunia.

Tahun ini merupakan Tahun Budaya Rusia-China, tutur Putin, sembari menambahkan bahwa pertukaran budaya meletakkan fondasi dan menciptakan lingkungan yang baik bagi pengembangan hubungan dan kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, yang juga tidak kalah penting dengan bidang-bidang lain.

Mengomentari pencapaian pembangunan China, Putin mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Partai Komunis China (Communist Party of China), negara itu telah mencatat kesuksesan dalam berbagai bidang pembangunan, yang sangat menggembirakan bagi Rusia.

Dikatakan Putin, China telah berhasil menciptakan model pembangunan ekonomi yang sangat unik dan lebih efisien dibandingkan negara-negara lain, dan China masih berkembang pada tingkat yang diinginkan.

Presiden Rusia itu juga menyanggah klaim Barat yang menyebut bahwa perekonomian China tidak berorientasi pada pasar, seraya menekankan berbagai upaya Barat untuk melambatkan pembangunan ekonomi China adalah hal yang salah.

"Jika negara-negara Barat ingin meraih kesuksesan, mereka harus berintegrasi ke dalam proses pembangunan ekonomi China, alih-alih mencampuri pembangunan ekonomi China," imbuhnya.

Acara media itu diselenggarakan oleh kantor berita TASS Rusia di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg 2024.