Solo (ANTARA) - Lembaga internasional peraih Nominasi Nobel Peace Prize, Visions of Peace Initiative (VOPI) menganugerahi Solo sebagai kota toleransi terbaik di Indonesia.

Direktur Eksekutif VOPI Princess Natasha Dematra melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan penghargaan ini sejalan dengan Setara Institute, organisasi perintis pembela kebebasan beragama di Indonesia, yang juga menetapkan Solo sebagai salah satu kota toleran di Indonesia.

Setara Institute juga dikenal sebagai organisasi yang selama ini mempromosikan kebebasan sipil dan perubahan kebijakan untuk mendorong pluralisme dan hak asasi manusia.

Baca juga: Solo perkuat predikat sebagai kota wisata kuliner

Ia mengatakan penghargaan tersebut diberikan setelah pada periode Januari-Mei 2024 tim dari VOPI yang berasal dari Amerika Serikat dan Indonesia melakukan sejumlah survei di sekolah-sekolah dan masyarakat setempat di Solo.

Selanjutnya, hasil survei tersebut diverifikasi oleh tim dari Amerika Serikat pada tanggal 25 Mei-2 Juni 2024 di Solo.

"Kami memutuskan untuk memberikan penghargaan kota toleransi terbaik di Indonesia kepada Wali Kota Solo, Kota Solo, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Solo," katanya.

Oleh karena itu, pada 10 Juli 2024 pihaknya akan mengundang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk menerima penghargaan ini secara langsung di Solo.

Baca juga: Solo berhasil masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO

"Penghargaan tersebut akan diserahkan langsung oleh ketua dewan juri dari Amerika Serikat. Penghargaan akan diberikan dalam bentuk tropi, sertifikat, dan dana sosialisasi Rp100 juta untuk digunakan sebagai dana sosialisasi toleransi di 20 sekolah di Kota Solo," katanya.

Sementara itu, VOPI yang merupakan lembaga non-profit berkomitmen untuk memotivasi generasi muda Indonesia yang berusia 5-18 tahun agar menggunakan bakat seni mereka untuk menyebarkan ide dan berbagi perspektif mengenai toleransi, perdamaian, dan rasa hormat terhadap kemanusiaan.

Princess Natasha mengatakan sekolah, panti asuhan, dan organisasi keagamaan yang mewakili semua agama dan denominasi etnis telah berpartisipasi dalam lebih dari 200 kegiatan dan program Visions of Peace Initiative.

Baca juga: Gibran kunjungi AS untuk promosikan Solo

"Dengan mendorong kaum muda untuk mengekspresikan visi mereka untuk hidup berdampingan secara damai melalui seni, Visions of Peace Initiative telah membantu mengidentifikasi bidang-bidang keterasingan dan ketidakpercayaan di antara kaum muda dan telah memupuk sikap keterbukaan, keterusterangan, dan toleransi yang lebih besar di antara para peserta," katanya.