Tangerang (ANTARA News) - Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan anggaran Rp75 miliar untuk antisipasi banjir terkendala karena APBD belum ditandatangani Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah yang kini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Arief menjelaskan antisipasi banjir di Tangerang antara lain berupa normalisasi daerah-daerah di wilayah Kali Angke seluas 18 hektar.
Dia mengatakan normalisasi belum dapat dilakukan sehingga ketika musim penghujan tiba Kali Angke tidak mampu menampung debit air dan mengakibatkan banjir di empat kecamatan di Tangerang, yakni Pinang, Ciledug, Karang Tengah dan Cipondoh.
"Tidak ada cara lain selain melakukan normalisasi Kali Angke, karena banyak daerah banjir yang ada di wilayah Ciledug berada di bawah aliran Kali Angke. Jadi, ini adalah satu-satunya solusi," ujar Arief saat mengunjungi wilayah banjir di depan Perumahan Ciledug Indah I, Tangerang, Selasa.
"Kemarin sore, Senin (13/1) kami sudah melayangkan surat kepada Mendagri Gamawan Fauzi dan Presiden SBY mohon arahan. Karena banyak program-program penanganan banjir belum bisa dilaksanakan oleh pemerintah daerah, karena APBD nya belum disahkan," kata dia.
Sementara itu, akibat banjir yang melanda Kecamatan Ciledug dan Karang Tengah, lebih dari tiga ribu Kepala Keluarga harus meninggalkan rumahnya yang tergenang banjir mencapai satu hingga dua meter.
Antisipasi banjir di Tangerang terkendala kasus Atut
14 Januari 2014 14:32 WIB
Sejumlah rumah penduduk terendam banjir hingga 2.5 meter di kawasan Periuk, Tangerang, Banten, Selasa (17/1). (ANTARA/Lucky.R) ()
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: