Jakarta (ANTARA News) - Para pengungsi banjir di Kampung Pulo yang mengungsi di kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur membandingkan bantuan saat ini dengan tahun lalu.
"Tahun lalu nasi enggak putus-putus, ini kemarin saya cuma makan sekali. Sisanya beli sendiri di warung dekat sini," kata Yana (30) pengungsi asal Kampung Pulo.
"Tapi mungkin juga karena ini baru hari-hari awal," lanjut dia.
Pada Selasa pagi, para pengungsi di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur telah mendapat dua kali jatah nasi kotak.
"Tumben jam segini sudah dua kali, mungkin karena ada yang mau datang," komentar Silvia Rahmawati (15) sebelum pengungsian dikunjungi Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Irman Gusman.
Sementara itu, Musrifah (38) dari Kampung Pulo tidak mengeluhkan soal ketersediaan nasi kotak.
Hanya saja, kebutuhan lain seperti makanan bayi serta popok belum tercukupi dengan baik.
Dia harus membeli popok dari warung terdekat.
"Harganya juga lebih mahal dari biasa," keluh dia sambil menggendong bayi berusia tujuh bulan.
Sementara itu, Kepala seksi pelayanan kesehatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan mengatakan beberapa instansi telah ditugasi untuk mendistribusi makanan bagi para pengungsi.
"Pembagian tugas sudah jelas, pagi dan malam dari PMI dan siang hari dari pihak kami," kata dia di tempat pengungsian.
Dia menambahkan, berbagai makanan pelengkap seperti MP-Asi dan obat-obatan dasar telah tersedia di posko pengungsian.
Cerita tentang nasi dan popok di pengungsian banjir
14 Januari 2014 13:43 WIB
Banjir di kawasan Kampung Pulo, Jakarta, foto pada Minggu 12 Januari 2014(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: