Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Ridho Imawan Hanafi dari Soegeng Sarjadi Syndicate melihat adanya simbiosis mutualisme dalam penetapan Presiden Direktur Lion Air Group Rusdi Kirana menjadii Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Tanpa keuntungan yang didapat oleh keduanya, tak mungkin Rusdi langsung mendapat posisi Waketum dan PKB memberinya posisi itu," kata Ridho di Jakarta, Selasa.

Ridho mengatakan, Rusdi menganggap PKB sebagai partai terbuka yang melanjutkan perjuangan politik Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan bisa menjadi "kendaraan" yang sesuai bagi dia untuk menyalurkan aspirasi politik.

"Rusdi bisa leluasa berperan lebih jauh melalui PKB yang memberinya jabatan Waketum. Hal yang tidak mudah dia dapatkan apabila dirinya bergabung di partai lain," ujarnya.

Di sisi lain, ia melanjutkan, sebagai pengusaha Rusdi bisa memberikan dukungan finansial terhadap PKB jika dibutuhkan.

Ridho mengatakan, seperti partai politik yang lain PKB akan membutuhkan banyak dana untuk pemilihan umum 2014 dan selama ini partai tersebut belum kuat secara finansial.

"Rusdi diharapkan bisa menutupi kekurangan tersebut," katanya.

Selain itu, kata dia, penetapan Rusdi Kirana sebagai wakil ketua umum PKB akan memperkuat persepsi publik bahwa PKB merupakan partai terbuka.


Bukan contoh baik

Ridho mengatakan tindakan PKB merekrut Rudi dan langsung menempatkan dia sebagai wakil ketua umum partai tidak memberikan contoh pendidikan politik yang baik.

PKB, lanjut dia, seolah memperihatkan bahwa seorang politisi bisa menduduki jabatan tinggi partai tanpa melalui jenjang tertentu dan bahwa jabatan tinggi seseorang dalam partai tidak diperoleh berdasarkan rekam jejak perjalanan politiknya melainkan karena pengaruh finansialnya.

Ridho menilai sosok Rusdi tidak memiliki basis massa yang kuat sehingga kehadirannya tidak terlalu signifikan untuk meningkatkan elektabilitas PKB. "Rusdi sepertinya akan mendorong dari sisi finanasial," ujarnya.