Beijing (ANTARA News) - Tim Indonesia gagal meraih juara pada kejuraan internasional Liong dan Barongsai di Hong Kong dan hanya mencapai lima besar meski mampu mengungguli tim tuan rumah.

"Kami sudah melakukan yang terbaik, bahkan kita sempat unggul dari tim tuan rumah untuk kategori Liong Ultra Violet dengan masuk sebagai lima besar dari sembilan negara yang bertanding untuk nomor tersebut," kata Sekjen Persatuan Liong dan Baraongsai Seluruh Indonesia (PLSI) Ripka Widjaja melalui sambungan telepon dengan Antara di Beijing, Selasa.

Ia mengatakan kurangnya pengalaman dari para atlet menjadi salah satu faktor gagalnya Indonesia menjuarai kegiatan yang diselenggarakan setiap dua tahun tersebut.

"Malaysia, China dan Singapura merupakan negara yang telah memiliki Liong dan Barongsai sejak lama, sedangkan Indonesia baru menghidupkan kesenian atau kebudayaan Liong dan Barongsai pada 2000," ungkap Ripka.

Untuk lomba Liong, Indonesia diwakili tim Universitas Soedirman Purwokerto yang baru tampil pertama kali pada ajang tersebut.

"Keseluruhannya adalah wanita, kecuali pemain musik dan pemegang kepala Liong. Tampil memikat dan mendapat skor 9,09 dan masuk lima besar mengungguli tim tuan rumah Hong Kong. Namun pada final, Indonesia harus mengakui kehebatan tim Malasyia, China dan Singapura," katanya.

Kejuaraan Internasional Liong dan Barongsai Hong Kong digelar sejak 2003, dan pada kegiatan kali ini kejuaraan diikuti 11 negara dengan Malaysia, China dan Singapura sebagai juara pertama, kedua dan ketiga.