Ajak anak kenali manfaat keju lewat dongeng di Hari Keju Sedunia
6 Juni 2024 15:57 WIB
Pendiri Kampung Dongeng Indonesia Awam Prakoso (dua kanan) memberikan informasi mengenai sumber, proses produksi, hingga kebaikan keju melalui media dongeng dalam acara “World Chiz Day with Prochiz” yang digelar dalam rangka memperingati Hari Keju Sedunia, di kawasan Tangerang Selatan, Banten, Selasa (4/6/2024) (ANTARA/HO)
Jakarta (ANTARA) - PT Mulia Boga Raya (MBR) yang merupakan anak usaha Garudafood melalui jenama Prochiz menyelenggarakan acara edukatif bagi anak-anak di Kota Tangerang Selatan untuk semakin mengenal manfaat keju lewat dongeng.
Acara bertajuk “World Chiz Day with Prochiz” yang digelar dalam rangka memperingati Hari Keju Sedunia yang jatuh setiap 4 Juni tersebut melibatkan lebih dari 500 anak dengan tujuan mengenalkan manfaat keju yang tinggi kalsium dan protein, penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
"Prochiz ingin mengajak anak-anak Indonesia untuk lebih mengenal dan mencari tahu mengenai manfaat keju lewat edukasi yang kami kemas dengan menyenangkan namun tetap memiliki konten yang insightful," ujar Marketing Manager MBR Dewi Lu dalam rilis pers yang diterima, Kamis.
Keju, sebagai salah satu produk olahan susu, menawarkan beragam manfaat seperti protein, vitamin, dan mineral. Namun, konsumsi keju di Indonesia masih rendah.
Baca juga: Manfaat keju, cegah osteoporosis hingga tingkatkan imun
Baca juga: Tak hanya pelengkap, keju parmesan juga punya manfaat kesehatan
Menurut data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) 2023, konsumsi keju di Indonesia hanya mencapai 0,35 gram per kapita per tahun, lebih rendah dibanding Filipina pada tahun 2022 (0,44 kg per kapita) dan China (0,12 kg per kapita). Meskipun begitu, tren konsumsi keju di Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal ini merupakan wujud komitmen MBR, selaku produsen Prochiz untuk secara berkelanjutan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang, salah satunya lewat konsumsi keju sebagai produk yang mengandung susu,” ujar Dewi Lu selaku Marketing Manager MBR.
Dewi mengatakan pihaknya mengemas acara tersebut secara "edutainment" dengan memberikan informasi mengenai sumber, proses produksi, hingga kebaikan keju melalui media dongeng.
Ia mengharapkan, selain dapat menstimulasi imajinasi dan meningkatkan kreativitas anak-anak, nilai-nilai yang disampaikan lewat mendongeng pun dapat lebih dipahami oleh anak-anak.
Kepala Sekolah SD Lab School FIP UMJ Khozanah mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh MBR dan Kampung Dongeng Indonesia yang telah memberikan wawasan tentang manfaat keju kepada anak-anak.
Selain edukasi, Prochiz juga membagikan lebih dari 1.000 produk keju dan camilan berbahan keju kepada anak-anak, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya gizi seimbang.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk kontribusi nyata dalam memperingati Hari Keju Sedunia dan mendukung kesehatan anak-anak Indonesia.
Baca juga: Lewat Ekspor, Snack Keju UMKM Malang Tembus Pasar Taiwan
Baca juga: Mentan luncurkan hilirisasi produk peternakan berupa keju organik
Baca juga: Berapa konsumsi ideal keju yang disarankan setiap hari?
Acara bertajuk “World Chiz Day with Prochiz” yang digelar dalam rangka memperingati Hari Keju Sedunia yang jatuh setiap 4 Juni tersebut melibatkan lebih dari 500 anak dengan tujuan mengenalkan manfaat keju yang tinggi kalsium dan protein, penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
"Prochiz ingin mengajak anak-anak Indonesia untuk lebih mengenal dan mencari tahu mengenai manfaat keju lewat edukasi yang kami kemas dengan menyenangkan namun tetap memiliki konten yang insightful," ujar Marketing Manager MBR Dewi Lu dalam rilis pers yang diterima, Kamis.
Keju, sebagai salah satu produk olahan susu, menawarkan beragam manfaat seperti protein, vitamin, dan mineral. Namun, konsumsi keju di Indonesia masih rendah.
Baca juga: Manfaat keju, cegah osteoporosis hingga tingkatkan imun
Baca juga: Tak hanya pelengkap, keju parmesan juga punya manfaat kesehatan
Menurut data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) 2023, konsumsi keju di Indonesia hanya mencapai 0,35 gram per kapita per tahun, lebih rendah dibanding Filipina pada tahun 2022 (0,44 kg per kapita) dan China (0,12 kg per kapita). Meskipun begitu, tren konsumsi keju di Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal ini merupakan wujud komitmen MBR, selaku produsen Prochiz untuk secara berkelanjutan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang, salah satunya lewat konsumsi keju sebagai produk yang mengandung susu,” ujar Dewi Lu selaku Marketing Manager MBR.
Dewi mengatakan pihaknya mengemas acara tersebut secara "edutainment" dengan memberikan informasi mengenai sumber, proses produksi, hingga kebaikan keju melalui media dongeng.
Ia mengharapkan, selain dapat menstimulasi imajinasi dan meningkatkan kreativitas anak-anak, nilai-nilai yang disampaikan lewat mendongeng pun dapat lebih dipahami oleh anak-anak.
Kepala Sekolah SD Lab School FIP UMJ Khozanah mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh MBR dan Kampung Dongeng Indonesia yang telah memberikan wawasan tentang manfaat keju kepada anak-anak.
Selain edukasi, Prochiz juga membagikan lebih dari 1.000 produk keju dan camilan berbahan keju kepada anak-anak, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya gizi seimbang.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk kontribusi nyata dalam memperingati Hari Keju Sedunia dan mendukung kesehatan anak-anak Indonesia.
Baca juga: Lewat Ekspor, Snack Keju UMKM Malang Tembus Pasar Taiwan
Baca juga: Mentan luncurkan hilirisasi produk peternakan berupa keju organik
Baca juga: Berapa konsumsi ideal keju yang disarankan setiap hari?
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: