Pada akhir perdagangan Kamis, kurs rupiah melonjak 24 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.263 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.287 per dolar AS.
"Kalau melihat pergerakan dolar AS yang saat ini kembali tertekan melemah karena data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls (NFP) versi ADP bulan Mei menunjukkan penambahan di bawah ekspektasi pasar, rupiah bisa bergerak menguat hari ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Rupiah berpeluang meningkat karena ada potensi penurunan suku bunga AS
Baca juga: Rupiah Kamis pagi naik 2 poin menjadi Rp16.285 per dolar AS
Selain itu, ketidakpastian ekonomi karena konflik yang masih terjadi di Timur Tengah dan Ukraina juga membantu penguatan dolar AS sebagai salah satu aset aman.
Baca juga: Rupiah merosot di tengah pasar tunggu rilis data tenaga kerja AS
Baca juga: BI perkirakan rupiah menguat ke Rp15.300 hingga Rp15.700 pada 2025