Jakarta (ANTARA News) - Meninjau stasiun pompa Waduk Pluit di Jalan Muara Baru Ujung, Pluit, Jakarta Utara, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan setidaknya membutuhkan waktu dua tahun untuk mengeduk kedalaman waduk ini pada kedalaman ideal.
"Semua lancar. Pompa bekerja dengan baik. Saat ini, dari total tujuh pompa cukup kita operasikan empat," kata Jokowi di stasiun pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin.
Untuk mendalamkan waduk pluit, Jokowi mengakui pekerjaan ini membutuhkan proses panjang. "Perlu waktu, enggak mungkin bisa langsung," kata Jokowi.
Dia mengungkapkan, saat ini kapasitas daya tampung air Waduk Pluit mencapai 1,2 juta kubik.
"Kalau sudah diperdalam dan dilebarkan, saya kira ini bisa tampung hingga dua kali lipat," katanya.
Stasiun pompa air Waduk Pluit menjadi salah satu sarana antisipasi banjir di Jakarta.
Sebelum ke Waduk Pluit, Jokowi terlebih dahulu meninjau pintu air Jembatan Merah di Mangga Besar, Jakarta Barat.
"Air di Jembatan Merah sebagian pintunya akan dibuka biar masuk sini. Sebagian dilarikan ke Ancol, ke Kali Pakin, dan ke laut. Air dari Manggarai juga dibuka agar masuk ke Ciliwung," kata Jokowi.
Stasiun Pompa Waduk Pluit terdiri dari tiga rumah pompa, masing-masing rumah pompa barat berkapasitas sedot 5.000 liter per detik, rumah pompa tengah berkapasitas sedot 4.000 liter per detik, dan rumah pompa timur yang masih dalam proses penyelesaian.
Butuh dua tahun untuk kedalaman ideal Waduk Pluit
13 Januari 2014 18:53 WIB
Alat berat melakukan pengerukan lumpur di Waduk Pluit, Jakarta (ANTARA/Zabur Karuru)
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: