"Selain dari TNI, bantuan juga datang dari Palang Merah Indonesia (PMI), dan juga beberapa dari Polres (Tangerang)," kata Kardi tadi sore.
Untuk memastikan tindakan penyelamatan yang menyeluruh, kata Kardi,t TNI akan terus berpatroli di beberapa titik banjir lainnya di Ciledug, seperti wilayah Perumahan Ciledug Indah I, Tajur, Parung Serab, Perumahan Kementerian Dalam Negeri, dan Kelurahan Gaga.
"Belum ada laporan adanya korban luka atau korban jiwa akibat banjir ini," kata Kardi.
Di sini, TNI telah mengerahkan sekitar 48 personel, termasuk dari Komando Distrik Militer untuk membantu menangani banjir di lima titik di Ciledug itu.
"Sampai saat ini yang paling tinggi debit airnya ada di Tajur, tapi yang paling berdampak serius di depan Ciledug Indah I ini, karena jalur strategis ke Jakarta," ujarnya.
Di sini, TNI telah mengerahkan sekitar 48 personel, termasuk dari Komando Distrik Militer untuk membantu menangani banjir di lima titik di Ciledug itu.
"Sampai saat ini yang paling tinggi debit airnya ada di Tajur, tapi yang paling berdampak serius di depan Ciledug Indah I ini, karena jalur strategis ke Jakarta," ujarnya.
Personel TNI juga menggunakan truk-truknya untuk mengangkut warga Tangerang yang hendak melintasi Jl. Hasyim Ashari menuju arah Jakarta.
Sejak Senin siang, beberapa truk TNI mengangkut ratusan warga yang ingin melintasi Jl. Hasyim Ashari, namun terhambat oleh genangan air setinggi 80 sentimeter.
Selain dari TNI, bantuan juga datang dari pihak swasta, sedangkan masyarakat menyiapkan lokasi pengungsian di dua titik di Jalan KH. Hasyim Ashari di Ciledug, masing-masing di masjid depan Perumahan Ciledug Indah II, dan di kawasan pertokoan sebelah Ciledug Indah I arah ke Tangerang.
Selain dari TNI, bantuan juga datang dari pihak swasta, sedangkan masyarakat menyiapkan lokasi pengungsian di dua titik di Jalan KH. Hasyim Ashari di Ciledug, masing-masing di masjid depan Perumahan Ciledug Indah II, dan di kawasan pertokoan sebelah Ciledug Indah I arah ke Tangerang.
Satu perumahan lainnya di Jalan KH Hasyim Ashari, Pinang Griya Permai, masih digenani air setinggi 80 sentimeter.
Mayoritas warga Pinang Griya telah mengungsi. Sebagian besar di antara mereka juga menaruh kendaraannya di depan kediaman Mantan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.
Namun, seorang dari mereka, Dhimas Pamungkas (27) bersikukuh ingin menunggui rumah, meskipun debit air di dalam perumahan masih cukup tinggi.
"Belum tenang untuk mengungsi soalnya masih banyak barang yang belum diungsikan ke atas," ujar Pegawai sebuah Bank Swasta ini.
Jalan KH. Hasyim Ashari adalah salah satu jalur penting yang menghubungkan Tangerang dan DKI Jakarta yang juga dilintasi anak Sungai Angke yang berhulu di Bogor.
Sejak Minggu malam lalu, anak Sungai Angke meluap sehingga menciptakan genangan setinggi pinggang orang dewasa, namun kini sudah mulai menurun menjadi setinggi paha orang dewasa.
Mayoritas warga Pinang Griya telah mengungsi. Sebagian besar di antara mereka juga menaruh kendaraannya di depan kediaman Mantan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.
Namun, seorang dari mereka, Dhimas Pamungkas (27) bersikukuh ingin menunggui rumah, meskipun debit air di dalam perumahan masih cukup tinggi.
"Belum tenang untuk mengungsi soalnya masih banyak barang yang belum diungsikan ke atas," ujar Pegawai sebuah Bank Swasta ini.
Jalan KH. Hasyim Ashari adalah salah satu jalur penting yang menghubungkan Tangerang dan DKI Jakarta yang juga dilintasi anak Sungai Angke yang berhulu di Bogor.
Sejak Minggu malam lalu, anak Sungai Angke meluap sehingga menciptakan genangan setinggi pinggang orang dewasa, namun kini sudah mulai menurun menjadi setinggi paha orang dewasa.