"Kalau ada sekolah-sekolah yang terkena banjir dan tidak memungkinkan untuk melangsungkan kegiatan belajar-mengajar, pihak sekolah diizinkan meliburkan para siswanya," kata Kepala Disdik DKI Taufik Yudi Mulyanto di Jakarta, Senin.
Taufik menyarankan selama diliburkan, para siswa diberikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan di rumah, sehingga peserta didik tetap menjalankan kewajibannya meskipun tidak hadir langsung di sekolah.
"Selama diberikan tugas-tugas itu, tugas para guru adalah memonitor siswanya. Kemudian, tugas yang sudah dikerjakan oleh siswa dapat ditagih dan diperiksa ketika kondisi sekolah sudah normal kembali," ujar Taufik.
Selain meliburkan para siswa, dia juga meminta agar pihak sekolah dapat terus melakukan pemantauan terkait kondisi ibukota selama musim hujan guna mengantisipasi terjadinya banjir di sekolah.
"Kami minta supaya pihak sekolah terus melakukan update kondisi di wilayah sekolah masing-masing. Kalau sudah ada tanda-tanda akan banjir, cepat lakukan evakuasi. Selamatkan barang berharga, dokumen dan padamkan listrik," tutur Taufik.
Sebagai bentuk solidaritas dengan masyarakat, sambung dia, apabila keadaan sudah sangat mendesak, maka sekolah diizinkan untuk dimanfaatkan sebagai tempat pengungsian sementara.
"Imbauan ini kami sampaikan kepada seluruh kepala sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta, serta suku dinas pendidikan di lima wilayah Jakarta. Kami minta agar semua pihak menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," tambah Taufik.
Dia mengungkapkan saat ini terdapat sejumlah sekolah yang terkena banjir, diantaranya SMA 8 di Bukit Duri, SMA 60 di Jalan Bangka, SMP 124 di Jalan Bangka dan SMA 35 di Jalan Mutiara, Karet Tengsin.
(R027/N002)