Wapres dukung Baznas salurkan beasiswa Papua Cerdas cetak SDM handal
5 Juni 2024 19:09 WIB
Wapres Ma'ruf Amin menerima audiensi Baznas Sorong, Papua Barat Daya sekaligus menyerahkan beasiswa secara simbolis kepada mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi mitra Baznas di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (5/6/2024). ANTARA/Benardy Ferdiansyah
Sorong, Papua Barat Daya (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendukung Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan beasiswa Papua Cerdas dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) handal dan berdaya saing.
Dukungan Wapres itu disampaikan saat menerima audiensi Baznas Sorong, Papua Barat Daya sekaligus menyerahkan beasiswa secara simbolis kepada mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi mitra Baznas di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu.
Baca juga: Wapres sapa pemain futsal Papua Pegunungan yang akan bertanding di PON
Pada kesempatan tersebut, Wapres mengapresiasi Baznas yang memiliki perhatian besar dalam memberikan beasiswa, terutama kepada mahasiswa-mahasiswa di Papua.
Wapres menekankan untuk mencapai Indonesia Maju dan Indonesia Emas, kuncinya terletak pada mutu SDM yang handal, cerdas, memiliki daya saing serta tangguh. Dengan demikian, peran guru menjadi sangat vital dalam menciptakan SDM yang mumpuni.
"Kita harus bisa menyediakan sumber daya manusia yang handal, yang cerdas, yang memiliki daya saing, yang tangguh dan untuk menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni itu memang kuncinya ada pada guru," katanya.
Wapres juga menyampaikan sebagai bentuk apresiasi dan afirmasi untuk Papua, yang merupakan pengecualian diskresi, Papua diberikan izin untuk mendirikan sekolah tinggi agama yang menyelenggarakan pendidikan guru di Jayapura.
Hal tersebut dikarenakan jumlah guru di Papua masih terbilang sangat sedikit dan banyak guru yang didatangkan dari luar daerah, tetapi tidak selalu bisa bertahan di Papua.
"Karena itu memang harus dididik orang yang sudah ada di Papua, mereka yang sudah biasa hidup di Papua, bahkan mati di Papua. Mungkin jadi, dia mengabdi di Papua," ujar Wapres.
Wapres menekankan bahwa penyediaan guru di Papua sangat penting. Pihak Baznas pun telah memberikan dorongan kepada para mahasiswa agar dapat menjadi guru.
Adapun, jumlah dana Baznas yang tersedia untuk memfasilitasi beasiswa tersebut pada 2023 sebesar Rp31 triliun dan di 2024 ini sebesar Rp40 triliun.
Baca juga: Wamendagri nilai kedatangan Ma'ruf Amin beri spirit Papua Pegunungan
Kendati demikian, Wapres menyayangkan bahwa terkadang masih banyak mahasiswa mempelajari hal-hal yang sebenarnya sudah ada di dalam negeri. Padahal, yang diharapkan adalah ilmu pengetahuan yang belum diajarkan di tanah air.
"Ya banyak, walaupun di luar negeri, kadang-kadang banyak yang belajar bukan sesuatu yang tidak ada di sini. Ada yang belajar di Amerika jurusannya bahasa Inggris. Nah ini dianggap kurang tepat. Ya kalau bahasa Inggris, di Indonesia saja sudah bisa. Jadi, yang luar negeri itu nanti kepada jurusan-jurusan yang memang diperlukan di sini, tidak ada di sini," ujar Wapres.
Untuk itu, Wapres mengimbau kepada anak-anak yang dikirim ke luar negeri bertujuan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang memang tidak ada di dalam negeri. Dengan demikian,.ketika para mahasiswa kembali ke Papua, mereka bisa memberikan nilai tambah dalam mengembangkan dan memajukan Papua.
"Jadi, pulang nanti ke Papua, ya dia bisa memberi nilai tambah mengembangkan, memajukan Papua. Nah ini juga bagian dari afirmasi kita pemerintah dalam rangka membangun Papua," kata Wapres.
Terkait hal itu, Wapres menegaskan bahwa penyiapan SDM, terutama orang asli Papua sangat penting. Sebab, hal tersebut merupakan bagian dari program yang bertujuan menciptakan Papua yang cerdas, sehat, dan sejahtera, termasuk dalam bidang pendidikan.
"Ini bagian daripada upaya kita untuk program Papua. Itu kan Papua Cerdas, Papua Sehat, Papua Sejahtera. Pendidikan ini termasuk program prioritas Papua Cerdas," katanya.
Diketahui, Baznas, melalui Divisi Program Pendidikan dan Dakwah diberi amanah menyalurkan dana zakat untuk program pendidikan bagi masyarakat guna memastikan keberlanjutan pendidikan.
Baznas bekerja sama dengan tiga lembaga pendidikan di Papua, yaitu Universitas Cenderawasih Papua, IAIN Fattahul Muluk Papua, dan IAIN Sorong Papua Barat menyiapkan tenaga pendidik berkualitas melalui program beasiswa kelas guru. Peserta beasiswa tersebut berjumlah 200 mahasiswa, terdiri atas 150 mahasiswa Muslim dan 50 mahasiswa non-Muslim.
Program beasiswa kelas guru Baznas bagi mahasiswa studi S-1 itu mengupayakan para calon guru menguasai kompetensi utuh sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas pendidikan dan dapat menyuarakan gerakan zakat melalui dunia pendidikan.
Baca juga: Wapres ke Sorong hadiri pengukuhan KDEKS hingga tinjau hunian nelayan
Dukungan Wapres itu disampaikan saat menerima audiensi Baznas Sorong, Papua Barat Daya sekaligus menyerahkan beasiswa secara simbolis kepada mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi mitra Baznas di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu.
Baca juga: Wapres sapa pemain futsal Papua Pegunungan yang akan bertanding di PON
Pada kesempatan tersebut, Wapres mengapresiasi Baznas yang memiliki perhatian besar dalam memberikan beasiswa, terutama kepada mahasiswa-mahasiswa di Papua.
Wapres menekankan untuk mencapai Indonesia Maju dan Indonesia Emas, kuncinya terletak pada mutu SDM yang handal, cerdas, memiliki daya saing serta tangguh. Dengan demikian, peran guru menjadi sangat vital dalam menciptakan SDM yang mumpuni.
"Kita harus bisa menyediakan sumber daya manusia yang handal, yang cerdas, yang memiliki daya saing, yang tangguh dan untuk menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni itu memang kuncinya ada pada guru," katanya.
Wapres juga menyampaikan sebagai bentuk apresiasi dan afirmasi untuk Papua, yang merupakan pengecualian diskresi, Papua diberikan izin untuk mendirikan sekolah tinggi agama yang menyelenggarakan pendidikan guru di Jayapura.
Hal tersebut dikarenakan jumlah guru di Papua masih terbilang sangat sedikit dan banyak guru yang didatangkan dari luar daerah, tetapi tidak selalu bisa bertahan di Papua.
"Karena itu memang harus dididik orang yang sudah ada di Papua, mereka yang sudah biasa hidup di Papua, bahkan mati di Papua. Mungkin jadi, dia mengabdi di Papua," ujar Wapres.
Wapres menekankan bahwa penyediaan guru di Papua sangat penting. Pihak Baznas pun telah memberikan dorongan kepada para mahasiswa agar dapat menjadi guru.
Adapun, jumlah dana Baznas yang tersedia untuk memfasilitasi beasiswa tersebut pada 2023 sebesar Rp31 triliun dan di 2024 ini sebesar Rp40 triliun.
Baca juga: Wamendagri nilai kedatangan Ma'ruf Amin beri spirit Papua Pegunungan
Kendati demikian, Wapres menyayangkan bahwa terkadang masih banyak mahasiswa mempelajari hal-hal yang sebenarnya sudah ada di dalam negeri. Padahal, yang diharapkan adalah ilmu pengetahuan yang belum diajarkan di tanah air.
"Ya banyak, walaupun di luar negeri, kadang-kadang banyak yang belajar bukan sesuatu yang tidak ada di sini. Ada yang belajar di Amerika jurusannya bahasa Inggris. Nah ini dianggap kurang tepat. Ya kalau bahasa Inggris, di Indonesia saja sudah bisa. Jadi, yang luar negeri itu nanti kepada jurusan-jurusan yang memang diperlukan di sini, tidak ada di sini," ujar Wapres.
Untuk itu, Wapres mengimbau kepada anak-anak yang dikirim ke luar negeri bertujuan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang memang tidak ada di dalam negeri. Dengan demikian,.ketika para mahasiswa kembali ke Papua, mereka bisa memberikan nilai tambah dalam mengembangkan dan memajukan Papua.
"Jadi, pulang nanti ke Papua, ya dia bisa memberi nilai tambah mengembangkan, memajukan Papua. Nah ini juga bagian dari afirmasi kita pemerintah dalam rangka membangun Papua," kata Wapres.
Terkait hal itu, Wapres menegaskan bahwa penyiapan SDM, terutama orang asli Papua sangat penting. Sebab, hal tersebut merupakan bagian dari program yang bertujuan menciptakan Papua yang cerdas, sehat, dan sejahtera, termasuk dalam bidang pendidikan.
"Ini bagian daripada upaya kita untuk program Papua. Itu kan Papua Cerdas, Papua Sehat, Papua Sejahtera. Pendidikan ini termasuk program prioritas Papua Cerdas," katanya.
Diketahui, Baznas, melalui Divisi Program Pendidikan dan Dakwah diberi amanah menyalurkan dana zakat untuk program pendidikan bagi masyarakat guna memastikan keberlanjutan pendidikan.
Baznas bekerja sama dengan tiga lembaga pendidikan di Papua, yaitu Universitas Cenderawasih Papua, IAIN Fattahul Muluk Papua, dan IAIN Sorong Papua Barat menyiapkan tenaga pendidik berkualitas melalui program beasiswa kelas guru. Peserta beasiswa tersebut berjumlah 200 mahasiswa, terdiri atas 150 mahasiswa Muslim dan 50 mahasiswa non-Muslim.
Program beasiswa kelas guru Baznas bagi mahasiswa studi S-1 itu mengupayakan para calon guru menguasai kompetensi utuh sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas pendidikan dan dapat menyuarakan gerakan zakat melalui dunia pendidikan.
Baca juga: Wapres ke Sorong hadiri pengukuhan KDEKS hingga tinjau hunian nelayan
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: