Dirinya menjelaskan penerapan standardisasi tersebut tidak hanya terkait dengan pemberlakuan Standard Nasional Indonesia (SNI) saja, melainkan juga mencakup standard industri hijau, dan standard spesifikasi teknologi industri.
Ia mengatakan strategi ini memiliki tiga peranan penting dalam peningkatan daya saing industri keramik, antara lain yakni sebagai barometer kualitas yang konsisten untuk produk keramik, sehingga memastikan bahwa barang yang dijual di pasaran memenuhi standar yang tinggi dan dapat bersaing di pasar global.
Baca juga: Kemenperin: Produk semen RI diminati pasar internasional
Baca juga: Kemenperin: Peta jalan dekarbonisasi industri semen diterapkan 2025
Pihaknya mencatat kinerja subsektor industri Barang Galian Non Logam (BGNL) yang membawahi industri keramik, mampu tumbuh signifikan pada triwulan IV tahun 2023 sebesar 9,17 persen. Angka ini naik dibanding triwulan I 2023 yang mengalami kontraksi minus 2,1 persen.
Baca juga: Kemenperin: Pengawasan impor ilegal tingkatkan kinerja sektor TPT
Baca juga: Kemenperin: Dekarbonisasi produksi semen naikkan daya saing