YLKI ingatkan PLN antisipasi "blackout" untuk hindari kerugian warga
5 Juni 2024 15:56 WIB
Foto udara penampakan sebagian wilayah di Kota Padang terdampak pemadaman listrik total pada Rabu (5/6/2024) dini hari. Antara/Fandi Yogari.
Padang (ANTARA) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat (Sumbar) untuk mengantisipasi pemadaman total listrik atau "blackout".
"PLN harus berkomitmen agar kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Ketua Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi di Padang, Sumbar, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Tulus Abadi menanggapi pemadaman total aliran listrik terhadap 600 ribu lebih pelanggan PLN yang tersebar di Ranah Minang sejak Selasa (4/6) siang.
Tulus mengatakan pemadaman total tersebut akan menimbulkan atau memicu kerugian sosial dan ekonomi terhadap masyarakat yang cukup signifikan khususnya di sektor bisnis dan industri.
Selain itu, Tulus Abadi juga menyampaikan catatan lain agar pihak manajemen PLN segera menemukan penyebabnya terjadinya pemadaman listrik, termasuk mengumumkannya secara terbuka kepada publik.
Baca juga: PLN masih cari penyebab gangguan transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat
Baca juga: PLN pulihkan listrik 699 ribu pelanggan usai gangguan transmisi
Kemudian, ke depannya, PLN juga harus mampu melakukan upaya-upaya mitigasi dampak terhadap pemadaman aliran listrik. Terakhir, PLN harus memberikan memberikan kompensasi sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait dengan tingkat mutu pelayanan yang dimandatkan oleh pemerintah.
Sementara itu, General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan masih mencari penyebab utama padamnya listrik secara total atau blackout yang menimpa sekitar 600 ribu pelanggan di wilayah tersebut.
Eric menyebutkan terdapat sekitar 90 kilometer jalur yang disusuri secara detail atau terdiri dari 300 tower yang sedang dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui secara pasti penyebab padamnya aliran listrik. Hingga Selasa (4/6) malam PLN sudah memeriksa 270 tower namun belum berhasil menemukan penyebab utama.
Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas di lapangan, PLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, "jamperan" yang terputus dan lain sebagainya. Namun, hal itu belum bisa dipastikan sebagai penyebab utama.
Pada kesempatan itu, ia memastikan kompensasi berupa pemotongan harga hingga 10 persen kepada pelanggan yang terdampak imbas pemadaman listrik total. Kompensasi pengurangan biaya beban akan diberlakukan pada bulan berikutnya.
"Kompensasi diberikan saat listrik padam selama delapan jam. Jadi, kalau padamnya lebih dari delapan jam kita berikan kompensasi potongan 10 persen," kata dia.
Baca juga: PLN sebut normalisasi listrik di Sumbagsel sudah 90 persen
Baca juga: Telkomsel perbaiki jaringan di Sumbagsel usai pemadaman listrik
"PLN harus berkomitmen agar kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Ketua Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi di Padang, Sumbar, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Tulus Abadi menanggapi pemadaman total aliran listrik terhadap 600 ribu lebih pelanggan PLN yang tersebar di Ranah Minang sejak Selasa (4/6) siang.
Tulus mengatakan pemadaman total tersebut akan menimbulkan atau memicu kerugian sosial dan ekonomi terhadap masyarakat yang cukup signifikan khususnya di sektor bisnis dan industri.
Selain itu, Tulus Abadi juga menyampaikan catatan lain agar pihak manajemen PLN segera menemukan penyebabnya terjadinya pemadaman listrik, termasuk mengumumkannya secara terbuka kepada publik.
Baca juga: PLN masih cari penyebab gangguan transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat
Baca juga: PLN pulihkan listrik 699 ribu pelanggan usai gangguan transmisi
Kemudian, ke depannya, PLN juga harus mampu melakukan upaya-upaya mitigasi dampak terhadap pemadaman aliran listrik. Terakhir, PLN harus memberikan memberikan kompensasi sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait dengan tingkat mutu pelayanan yang dimandatkan oleh pemerintah.
Sementara itu, General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan masih mencari penyebab utama padamnya listrik secara total atau blackout yang menimpa sekitar 600 ribu pelanggan di wilayah tersebut.
Eric menyebutkan terdapat sekitar 90 kilometer jalur yang disusuri secara detail atau terdiri dari 300 tower yang sedang dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui secara pasti penyebab padamnya aliran listrik. Hingga Selasa (4/6) malam PLN sudah memeriksa 270 tower namun belum berhasil menemukan penyebab utama.
Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas di lapangan, PLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, "jamperan" yang terputus dan lain sebagainya. Namun, hal itu belum bisa dipastikan sebagai penyebab utama.
Pada kesempatan itu, ia memastikan kompensasi berupa pemotongan harga hingga 10 persen kepada pelanggan yang terdampak imbas pemadaman listrik total. Kompensasi pengurangan biaya beban akan diberlakukan pada bulan berikutnya.
"Kompensasi diberikan saat listrik padam selama delapan jam. Jadi, kalau padamnya lebih dari delapan jam kita berikan kompensasi potongan 10 persen," kata dia.
Baca juga: PLN sebut normalisasi listrik di Sumbagsel sudah 90 persen
Baca juga: Telkomsel perbaiki jaringan di Sumbagsel usai pemadaman listrik
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: