Dhaka (ANTARA News) - Sheikh Hasina untuk ketiga kalinya disumpah menjadi perdana menteri Bangladesh pada Minggu, setelah pemilu berdarah yang diboikot oleh kelompok oposisi di tengah krisis politik yang memburuk.

Presiden Bangladesh Abdul Hamid memimpin pembacaan sumpah jabatan tersebut di istana kepresidenan di Ibu Kota Dhaka dalam upacara yang disiarkan langsung di televisi.

"Saya Sheikh Hasina, mengangkat sumpah bahwa saya akan menjalankan tugas dengan setia sebagai perdana menteri sesuai hukum," kata Hasina seperti dilansir kantor berita AFP.

Sebanyak 48 orang anggota kabinet Hasina juga diangkat sumpahnya dalam upacara yang dihadiri oleh sekitar seribu pejabat pemerintah dan militer, anggota parlemen yang baru terpilih dan perwakilan negara asing itu.

Hasina bersikukuh bahwa kemenangan telaknya dalam pemilihan umum pada 5 Januari lalu adalah sah, kendati pemungutan suara itu diboikot oleh oposisi dan sekutunya dalam aksi kekerasan pemilu paling mematikan sepanjang sejarah negeri itu.

Partai Liga Awami Hasina memenangkan hampir 80 persen kursi, yang membuat ia dapat kembali memegang kekuasaan untuk lima tahun berikutnya.

Hasina, yang sejak 1981 memimpin Liga Awami, pertama menjadi Perdana Menteri Bangladesh pada 1996 hingga 2001. Ia kembali menduduki posisi itu sejak 2009 hingga sekarang.

Putri sulung presiden pertama Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman, itu berjanji mengembalikan stabilitas negara. "Kami akan berjuang keras untuk memastikan keamanan publik," katanya.

(Uu.M007)