Bulu tangkis
Rehan/Lisa beri perlawanan maksimal hadapi unggulan pertama
5 Juni 2024 11:46 WIB
Ganda campuran Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati berfoto bersama setelah melakukan wawancara singkat Indonesia Open 2024 yang digelar di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/6/2024). ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira/am.
Jakarta (ANTARA) - Pasangan ganda campuran Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati memberikan perlawanan maksimal saat menghadapi unggulan pertama asal China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong pada babak pertama Indonesia Open 2024, Rabu.
Rehan/Lisa harus menelan kekalahan setelah laga rubber game 23-21, 15-21, 13-21 dalam tempo 59 menit yang digelar di Istora Senayan Jakarta tersebut.
Mengenai jalannya pertandingan, Rehan/Lisa mengatakan kunci dalam menghadapi Zheng/Huang adalah dengan bermain lebih sabar tetapi juga mampu mengikuti kecepatan lawan.
“Kalau melawan mereka pasti harus mengikuti speed-nya, karena mereka sangat cepat. Kalau tidak mengikuti speed-nya, kami tidak akan mungkin untuk merebut gim pertama. Menghadapi (pasangan) Top 5 memang kuncinya ada di speed dan kesabaran dalam bermain,” kata Rehan saat ditemui usai pertandingan.
“Karena kami sudah pernah beberapa kali bertemu, sebenarnya kami sudah tahu harus bermain seperti apa. Tapi, tekanan dan nafsu untuk mematikan (bola dengan cepat) itu besar sekali, jadi kami harus belajar banyak dari mereka,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, pasangan ganda campuran peringkat 19 dunia itu mengakui bahwa adaptasi lawan saat berada di bawah tekanan adalah pelajaran penting yang harus mereka ambil.
“Sebenarnya mereka tidak enak bermain di gim pertama, tapi mereka bisa mengubah (pola pikir dan permainan) agar mereka bisa enak bermain. Sementara saya tidak sabar, padahal kalau bisa sabar mainnya, pasti (lawan) tidak enak untuk (melakukan) defense,” kata Rehan.
“Saya dan Lisa kadang masih bingung bagaimana dari tidak enak main jadi enak, jadi kami belajar banyak dari mereka,” ujarnya menambahkan.
Setelah ini, Rehan/Lisa memiliki target untuk bisa bermain di World Tour Finals 2024. Namun, untuk mencapai hal tersebut, masih banyak turnamen lain untuk diikuti dan dimenangkan.
“Target pasti ada walaupun kita tidak masuk Olimpiade. Kita tidak mau bermalas-malasan, dan target kita adalah masuk World Tour Finals. Kita tidak bakal lelah untuk terus mencoba, latihan, dan improve lagi,” kata Rehan.
“Latihan dan komunikasinya harus lebih maksimal lagi. Kemungkinan setelah ini kami turun di Australia (Open) kalau tidak ada kendala saat latihan dan lainnya,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Sembilan wakil siap bertanding pada hari kedua Indonesia Open 2024
Sementara itu, masih ada delapan wakil Indonesia lainnya yang berlaga di 32 besar Indonesia Open 2024. Selain Rehan/Lisa, ada Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di sektor ganda campuran.
Lebih lanjut, dari nomor tunggal putra ada Jonatan Christie, serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra.
Dari sektor ganda putri, Indonesia diwakili dua pasangan pada hari ini yaitu Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi dan Jesita Putri Miantoro/Febi Setaningrum.
Baca juga: Lewati rubber game ketat, Apri/Fadia melaju ke 16 besar Indonesia Open
Rehan/Lisa harus menelan kekalahan setelah laga rubber game 23-21, 15-21, 13-21 dalam tempo 59 menit yang digelar di Istora Senayan Jakarta tersebut.
Mengenai jalannya pertandingan, Rehan/Lisa mengatakan kunci dalam menghadapi Zheng/Huang adalah dengan bermain lebih sabar tetapi juga mampu mengikuti kecepatan lawan.
“Kalau melawan mereka pasti harus mengikuti speed-nya, karena mereka sangat cepat. Kalau tidak mengikuti speed-nya, kami tidak akan mungkin untuk merebut gim pertama. Menghadapi (pasangan) Top 5 memang kuncinya ada di speed dan kesabaran dalam bermain,” kata Rehan saat ditemui usai pertandingan.
“Karena kami sudah pernah beberapa kali bertemu, sebenarnya kami sudah tahu harus bermain seperti apa. Tapi, tekanan dan nafsu untuk mematikan (bola dengan cepat) itu besar sekali, jadi kami harus belajar banyak dari mereka,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, pasangan ganda campuran peringkat 19 dunia itu mengakui bahwa adaptasi lawan saat berada di bawah tekanan adalah pelajaran penting yang harus mereka ambil.
“Sebenarnya mereka tidak enak bermain di gim pertama, tapi mereka bisa mengubah (pola pikir dan permainan) agar mereka bisa enak bermain. Sementara saya tidak sabar, padahal kalau bisa sabar mainnya, pasti (lawan) tidak enak untuk (melakukan) defense,” kata Rehan.
“Saya dan Lisa kadang masih bingung bagaimana dari tidak enak main jadi enak, jadi kami belajar banyak dari mereka,” ujarnya menambahkan.
Setelah ini, Rehan/Lisa memiliki target untuk bisa bermain di World Tour Finals 2024. Namun, untuk mencapai hal tersebut, masih banyak turnamen lain untuk diikuti dan dimenangkan.
“Target pasti ada walaupun kita tidak masuk Olimpiade. Kita tidak mau bermalas-malasan, dan target kita adalah masuk World Tour Finals. Kita tidak bakal lelah untuk terus mencoba, latihan, dan improve lagi,” kata Rehan.
“Latihan dan komunikasinya harus lebih maksimal lagi. Kemungkinan setelah ini kami turun di Australia (Open) kalau tidak ada kendala saat latihan dan lainnya,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Sembilan wakil siap bertanding pada hari kedua Indonesia Open 2024
Sementara itu, masih ada delapan wakil Indonesia lainnya yang berlaga di 32 besar Indonesia Open 2024. Selain Rehan/Lisa, ada Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di sektor ganda campuran.
Lebih lanjut, dari nomor tunggal putra ada Jonatan Christie, serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra.
Dari sektor ganda putri, Indonesia diwakili dua pasangan pada hari ini yaitu Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi dan Jesita Putri Miantoro/Febi Setaningrum.
Baca juga: Lewati rubber game ketat, Apri/Fadia melaju ke 16 besar Indonesia Open
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: