Davao City (ANTARA News) - Setidaknya seorang terluka dan ratusan melarikan diri saat daerah tekanan rendah (LPA) melayang di atas Filipina Selatan memicu tanah longsor dan banjir di sana, kata para pejabat setempat pada Sabtu.
Beberapa rumah juga hancur saat bagian dari sebuah desa pertambangan yang kaya emas di Monkayo, satu kota di provinsi Filipina selatan Compostela Valley, dilanda dua insiden longsor pada Sabtu, Kepala Inspektur Jed Clamor, kata juru bicara polisi regional untuk Mindanao Selatan.
Pada sekitar pukul 02.00 waktu setempat Sabtu, seorang bocah lima tahun menderita luka-luka dalam tanah longsor yang terjadi di komunitas pertambangan Gunung Diwata, Monkayo.
Longsor lain menghantam daerah itu sekitar pukul 09.00 pagi, menghancurkan sebuah rumah namun tidak menyebabkan korban lebih lanjut, kata Clamor.
Mengutip pejabat polisi setempat, Clamor mengatakan 247 keluarga juga telah lebih dulu dievakuasi di lima wilayah di Lembah Compostela saat hujan lebat yang diakibatkan oleh LPA melanda provinsi dan banyak bagian dari Mindanao sejak Kamis malam.
Evakuasi juga dilaporkan di kota-kota di daerah lain di wilayah ini, tambahnya.
Departemen Perhubungan dan Komunikasi Filipina pada Sabtu siang mengumumkan setidaknya 37 penerbangan domestik dibatalkan karena cuaca buruk, bahkan ketika LPA bergerak lamban sekitar 680 km dari Kota General Santos Mindanao, membawa hujan sementara Badan Layanan Atmosfir, Geofisika dan Astronomi Filipina masih memantau sistem cuaca buruk yang bisa berkembang menjadi siklon tropis, demikian Xinhua.
(H-AK)
Seorang terluka dalam gempa di Filipina Selatan
11 Januari 2014 22:24 WIB
ilustrasi Seorang ibu membawa bayinya di dekat menara gereja yang hancur di Tubigon, Bohol, sehari setelah gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter mengguncang Filipina, Rabu (16/10). (REUTERS/Erik De Castro)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: