Bom yang dijatuhkan Israel di Gaza lampaui Perang Dunia II
4 Juni 2024 19:55 WIB
Asap mengepul di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina (28/5/2024). Tentara Israel pada hari Selasa maju ke jantung kota Rafah di Jalur Gaza selatan, di tengah bentrokan dengan militan Palestina. (ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/aa.)
Istanbul (ANTARA) - Israel menjatuhkan 70.000 ton bom di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, atau jauh melampaui gabungan jumlah bom yang digunakan di Dresden, Hamburg, dan London selama Perang Dunia II.
"Diperkirakan Israel telah menjatuhkan lebih dari 70.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza sebagai tambahan atas operasi buldosernya, yang mengakibatkan hancurnya semua bangunan pada jarak hingga satu kilometer di timur dan utara jalur tersebut untuk menciptakan apa yang disebut zona penyangga," kata Euro-Med Human Rights Monitor pada.
Selama Perang Dunia II berlangsung, Jerman mengebom London dengan menjatuhkan sekitar 18.300 ton bom antara tahun 1940 dan 1941, menurut berbagai perkiraan, termasuk arsip dari New York Times.
Sekutu menjatuhkan 8.500 ton bom di Hamburg pada musim panas 1943, kata Hendrik Althoff, seorang peneliti di Departemen Sejarah di Universitas Hamburg.
Sekutu juga menggunakan 3.900 ton bom di Dresden pada Februari 1945, menurut catatan sejarah.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sebagai balasan atas serangan kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 36.500 warga Palestina telah tewas di Gaza dan hampir 83.000 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir delapan bulan selama perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah terbatasnya akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum invasi pada 6 Mei lalu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Korban tewas di Gaza melonjak jadi 36.550 orang sejak 7 Oktober
Baca juga: Komisi I DPR dukung rencana Prabowo kirim pasukan perdamaian ke Gaza
Baca juga: Pemimpin G7 dukung penuh usulan AS soal gencatan senjata di Gaza
"Diperkirakan Israel telah menjatuhkan lebih dari 70.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza sebagai tambahan atas operasi buldosernya, yang mengakibatkan hancurnya semua bangunan pada jarak hingga satu kilometer di timur dan utara jalur tersebut untuk menciptakan apa yang disebut zona penyangga," kata Euro-Med Human Rights Monitor pada.
Selama Perang Dunia II berlangsung, Jerman mengebom London dengan menjatuhkan sekitar 18.300 ton bom antara tahun 1940 dan 1941, menurut berbagai perkiraan, termasuk arsip dari New York Times.
Sekutu menjatuhkan 8.500 ton bom di Hamburg pada musim panas 1943, kata Hendrik Althoff, seorang peneliti di Departemen Sejarah di Universitas Hamburg.
Sekutu juga menggunakan 3.900 ton bom di Dresden pada Februari 1945, menurut catatan sejarah.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sebagai balasan atas serangan kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 36.500 warga Palestina telah tewas di Gaza dan hampir 83.000 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir delapan bulan selama perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah terbatasnya akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum invasi pada 6 Mei lalu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Korban tewas di Gaza melonjak jadi 36.550 orang sejak 7 Oktober
Baca juga: Komisi I DPR dukung rencana Prabowo kirim pasukan perdamaian ke Gaza
Baca juga: Pemimpin G7 dukung penuh usulan AS soal gencatan senjata di Gaza
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024
Tags: