Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membagikan remunerasi berupa saham ke para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Non-Independen BNI dengan total mencapai 12,78 juta lembar saham (Rp4.826,33 per lembar saham) atau setara Rp61,68 miliar.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa program remunerasi berbasis saham ini merupakan salah satu komitmen perseroan dalam menjunjung tinggi risk culture yang baik. Program remunerasi ini telah dilakukan pada 13 Mei 2024.

“Dengan memiliki saham perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris Non-Independen akan lebih fokus pada keberhasilan jangka panjang perseroan,” kata Okki melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Okki mengatakan, penerapan program remunerasi berbasis saham ini dirancang untuk memperkuat tata kelola perusahaan serta menyelaraskan kepentingan manajemen dengan para pemegang saham.

Baca juga: BNI gelar forum untuk UMKM eksportir di Bandung

“Hal ini merupakan langkah strategis BNI dalam memperkuat tata kelola perusahaan dan meningkatkan komitmen manajemen untuk menciptakan nilai dan kinerja jangka panjang yang berkelanjutan,” kata dia.

Adapun program remunerasi ini juga sejalan dengan Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum serta Peraturan Menteri BUMN RI No. PER-3/MBU/03/2023 tentang Organ dan Sumber Daya Manusia BUMN.

Sebagai informasi, BNI mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I 2024 dengan laba bersih yang diperoleh sebesar Rp5,33 triliun atau tumbuh 2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Pada periode yang sama, pendapatan non-bunga BNI mencapai Rp5,1 triliun atau tumbuh 15,9 persen YoY.

Baca juga: BNI: Transaksi digital selama Java Jazz capai Rp20,42 miliar

Dari sisi penyaluran kredit, total kredit BNI mencapai Rp695,16 triliun di kuartal I 2024 atau tumbuh 9,6 persen YoY. Sementara dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal I 2024 mencapai Rp780,23 triliun atau tumbuh 4,9 persen.

Adapun rasio non-performing loan (NPL) gross BNI tercatat turun menjadi 2,0 persen pada kuartal I 2024. Sedangkan rasio loan at risk (LAR) turun ke level 13,3 persen dari tahun sebelumnya.