Moskow (ANTARA) - Otoritas pulau Negros, Filipina mengumumkan evakuasi wajib bagi penduduknya pada Selasa akibat aktivitas gunung berapi Kanlaon yang juga mengakibatkan pembatalan puluhan penerbangan domestik, lapor kantor berita Filipina GMA.

Kanlaon meletus pada Senin (3/6), mengepulkan asap dan abu sejauh 4,8 kilometer. Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (PHIVOLCS) pada Selasa mengeluarkan peringatan tingkat 2, menambahkan bahwa sejak tengah malam [23.00 WIB] tercatat total 43 letusan gunung berapi terjadi.

Peringatan tingkat 2 berarti bahwa “saat ini sedang terjadi aktivitas tidak biasa yang disebabkan oleh proses magmatik dangkal yang pada akhirnya dapat menyebabkan letusan eksplosif lebih lanjut atau bahkan mendahului letusan magmatik yang berbahaya,” menurut Dewan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Nasional (NDDRMC).

Walikota provinsi Negros Oriental Jose Chubasco Cardenas, mengeluarkan perintah eksekutif yang mewajibkan seluruh penduduk yang tinggal dalam jarak tiga meter dari sungai di hilir gunung berapi untuk evakuasi, sebut GMA

Sungai di hilir gunung berapi memiliki resiko mengalami banjir bandang, semburan lumpur, dan bahaya lain akibat pengendapan abu vulkanik dan potensi lahar,” lapor kantor berita tersebut mengutip perintah eksekutif walikota.

Pada hari yang sama, NDDRMC mengatakan 796 orang telah dievakuasi akibat letusan tersebut. Selain itu, pihak berwenang di bandara setempat mengumumkan pembatalan lebih dari selusin penerbangan.

Kanlaon yang berlokasi antara provinsi Negrs Occidental dengan Negros Oriental, merupakan salah satu dari 24 gunung berapi aktif di kepulauan itu.

Filipina terletak di di Cincin Api Pasifik yang aktif secara seismik, tempat lebih dari separuh gunung berapi di dunia berada.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Gunung Ibu alami 27 ribu kali gempa dalam sebulan
Baca juga: Awan abu membumbung setinggi lima kilometer dari erupsi Gunung Ibu