Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan (NRES) Malaysia melalui Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional (PERHILITAN) mengusut penyebab kematian empat gajah di Jalan Kahang Timur-Felda Ulu Dengar, Kluang, Johor, Sabtu (1/6).

Menteri Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan Nik Nazmi Nik Ahmad dalam pernyataan media yang diakses di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan kementeriannya memandang serius insiden kematian empat ekor gajah tersebut dan penyelidikan lebih lanjut dilakukan Departemen PERHILITAN Semenanjung Malaysia, termasuk sedang menjalankan pemeriksaan dan pemantauan di sekitar kawasan.

Ia mengatakan laporan awal mengidentifikasi bangkai seekor gajah betina dan tiga ekor gajah jantan yang mati tersebut merupakan kelompok (identification-ID) Bandar Tenggara di Hutan Lindung Lenggor, Hutan Lindung Kluang dan Kluang Tambahan, Hutan Lindung Labir, Hutan Simpan Sembrong dan Taman Nasional Endau Rompin.

Habitat utama gajah-gajah itu dikelilingi oleh kawasan pertanian, perladangan dan penempatan penduduk. “Ingin saya tekankan di sini Bahia habitat dan kawasan liar gajah adalah penting untuk menampung keperluan populasi gajah karena kehilangan habitat akibat perubahan guna lahan untuk aktivitas-aktivitas pertanian, perladangan, pemukiman, perkotaan serta pembangunan infrastruktur mengakibatkan konflik manusia dan gajah,” ujar dia.

Konflik manusia dan gajah, menurut dia, dapat mengakibatkan penghancuran tanaman pertanian, kerusakan harta benda, cedera dan hilang nyawa.

Berdasarkan catatan Departemen PERHILITAN, ia mengatakan sebanyak 646 aduan konflik manusia dan gajah telah terjadi di Johor selama periode 2020 hingga Mei 2024, dan dari jumlah tersebut sebanyak 292 aduan (45 persen) terjadi di daerah Kluang.

NERS, melalui Departemen Perhilitan selalu berupaya menangani isu konflik manusia dan alam liar. Namun, ia mengatakan bahwa usaha itu memerlukan kerja sama dan keterlibatan Pemerintah Negara Bagian dan para pengusaha ladang.

Ia juga mendesak para pengusaha ladan supaya lebih prihatin pada ekosistem sekitar ladang serta melaksanakan praktik pengelolaan pertanian yang baik (good agricultural practices).

Laporan sejumlah media lokal menyebut kematian empat ekor gajah tersebut diduga karena diracun. Otopsi termasuk tes kimia diperkirakan mengambil waktu dua hingga tiga pekan.

Baca juga: Puskas Sumsel lakukan kajian gajah Palembang
Baca juga: Seekor Gajah Sumatera lahir di PKG Sebanga Riau

Baca juga: Polisi tangkap pemburu gading gajah di Aceh Utara