"Imbauannya justru tandon-tandon air ini yang harus kita isi sekarang," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Jakarta, Selasa.
Karena itu pendekatan di dalam penataan taman-taman itu untuk mengkombinasikan antara jalur hijau dengan jalur biru. "Biru itu maksudnya menjadi tangkapan air, jadi ketika musim kemarau kita bisa memiliki cadangan," kata Dhany.
Karena itu pendekatan di dalam penataan taman-taman itu untuk mengkombinasikan antara jalur hijau dengan jalur biru. "Biru itu maksudnya menjadi tangkapan air, jadi ketika musim kemarau kita bisa memiliki cadangan," kata Dhany.
Menurut Dhany, tempat cadangan air bersih tersebut harus difokuskan dalam kesiapan sumur-sumur resapan, waduk dan embung
sehingga penyediaan air bersih terjamin aman saat terjadinya lebih dari 30 hari tanpa hujan.
sehingga penyediaan air bersih terjamin aman saat terjadinya lebih dari 30 hari tanpa hujan.
"Itu juga yang harus kita panen saat ini untuk digunakan di kemudian sambil kita bekerja sama dengan PAM Jaya untuk antisipasi mana titik-titik yang rawan kekeringan, karena kan fungsi utamanya adalah penyediaan air bersih tadi," ujar Dhany.
Baca juga: Musim kemarau di Jakarta, praktisi anjurkan beberapa langkah kesehatan
Baca juga: Waspadai "heat stroke" saat musim kemarau
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta warga Jakarta untuk bijak menggunakan air bersih dalam menghadapi musim kemarau atau kekeringan.Baca juga: Musim kemarau di Jakarta, praktisi anjurkan beberapa langkah kesehatan
Baca juga: Waspadai "heat stroke" saat musim kemarau
"Semua harus bijak menggunakan air bersih," pesan Heru di Jakarta, Rabu, usai membuka acara Crisis Management Conference (CMC) 2024 di Jakarta, Rabu (29/5).
Heru mengatakan, perubahan iklim saat ini sudah terjadi dan dampaknya telah ada di depan mata, untuk itu semua harus waspada, apalagi tahun 2023 lalu suhu panas naik 1,48 derajat Celcius.
Peningkatan suhu juga dapat meningkatkan risiko bencana alam terutama masalah kekeringan panjang sehingga perlu adanya mitigasi dari semua pihak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia masih tinggi hingga akhir tahun ini atau setidaknya hingga bulan September meskipun juga sudah mulai memasuki musim kemarau.