Jakarta (ANTARA) - Presiden Eastern Regional Organization for Planning and Human Settlements (Earoph) International Emil Dardak menyebut setelah tidak menyandang Ibu Kota, Jakarta harus tetap menyediakan hunian di pusat kota agar ekonomi tetap berputar.

"Harus ada juga hunian di Jakarta. Jangan sampai Jakarta hanya sebagai pusat kota saja," kata Emil Dardak saat menjadi pembicara pada acara Urban Dialogue dengan tema Jakarta Menuju Kota Global: Tantangan dan Solusi di Jakarta, Senin.

Menurut dia, ketika pusat Kota Jakarta sudah tidak ada hunian maka perekonomian juga terganggu, karena pada malam harinya akan menjadi kota kosong.

Untuk itu kata Emil Dardak, dalam rangka menjaga Jakarta tetap sebagai kota yang menjadi tujuan setelah perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur, maka harus dijaga salah satunya dengan menyediakan hunian di tengah kota yang murah.

Ia menjelaskan bahwa ada empat poin untuk menjaga Jakarta agar tetap sebagai Megapolitan, sesuai dari hasil kajian empiris yaitu poin pertama bagaimana Jakarta harus merevitalisasi fungsi jangan sekedar untuk belanja dan kantor.

"Bagaimana kemudian ada sebuah daya tarik Jakarta untuk menjaga relevansinya apalagi setelah IKN, ini empiris hasil kajian," tuturnya.

Kemudian kata Emil Dardak, untuk yang kedua adalah bagaimana menjaga aksesibilitas di dalam kota Jakarta agar tetap baik.

Saat ini kata Emil, rasio jalan di Jakarta ini memang jauh di bawah kota-kota besar lainnya di dunia, untuk itu bukan berarti hanya membangun jalan solusinya tapi bagaimana tata kotanya, transportasi publik harus ada visi yang lebih besar lagi.

Selain itu lanjut Emil, Jakarta juga harus menjaga keterkaitan dengan wilayah sekitar seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, dan lain sebagainya terutama dalam masalah ekonomi.

"Jangan malah saling bersaing. Akan tetapi harus saling mengisi," katanya.

Ia menambah yang ke empat yaitu menjaga fungsi Jakarta sebagai kota yang berpenghuni namun jangan yang mewah saja, harus ada yang terjangkau.

"Jadi ada rusun yang murah ada di tengah-tengah kota sehingga perekonomian di tengah kota bisa hidup serta semakin efisien," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Emil Dardak yang menjabat sebagai Presiden EAROPH International juga melantik Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Andira Reoputra sebagai
Presiden EAROPH Indonesia untuk periode 2024-2026.
Baca juga: Earoph: Perpindahan ke IKN pengaruhi kemunduran pusat kota Jakarta
Baca juga: Menhub: 1 Agustus 2024 Bandara IKN sudah beroperasi
Baca juga: Pemerintah gunakan "green cement" untuk bangun IKN berkelanjutan