Makassar (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Aryanto mengatakan provinsi itu masih mengalami surplus perdagangan ekspor-impor pada Januari-April 2024 sebesar 313,32 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp5,08 triliun (kurs Rp16.200).

"Nilai surplus dari transaksi ekspor-impor atas komoditi andalan Sulsel itu sekitar 313,32 juta dolar AS atau sekitar Rp5 triliun lebih," ujarnya di Makassar, Senin.

Aryanto mengatakan dari Januari hingga April 2024 berbagai komoditi unggulan yang diekspor ke berbagai negara tercatat sebesar 653,08 juta dolar Amerika Serikat (AS) berbanding jumlah nilai impor yakni 339,76 juta dolar AS.

Adapun nilai transaksi ekspor Sulsel secara bulanan (month to month/mtm) mengalami penurunan minus 25,99 persen dari bulan sebelumnya atau dari 190,26 juta dolar AS menjadi 140,81 juta dolar AS.

"Untuk perdagangan ekspor dan impor itu setiap bulannya fluktuatif. Data perdagangan pada bulan April ini alami penurunan 25,99 persen dari transaksi 190,26 juta dolar AS menjadi 140,81 juta dolar AS," ujarnya.

Aryanto mengatakan meski terjadi fluktuasi dalam transaksi ekspor itu, Sulsel masih tetap mengekspor beberapa komoditas unggulan dan juga mengimpor barang-barang penting lainnya.

Namun nilai ekspor masih lebih baik dari transaksi impor setiap bulan, sehingga bisa terus surplus.

Adapun lima komoditas utama yang diekspor pada April 2024 yaitu nikel; besi dan baja; biji bijian berminyak; bahan bakar mineral; serta ikan dan udang dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 59,62 persen, 12,55 persen, 8,24 persen, 5,06 persen, dan 4,46 persen.

Aryanto menyebut nikel merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbesar dari Sulsel dengan nilai sebesar 83,95 juta dolar AS; disusul kelompok komoditas besi dan baja sebesar 17,67 juta dolar AS.

Kemudian biji-bijian berminyak sebesar 11,60 juta dolar AS; ikan dan udang sebesar 7,13 juta dolar AS, serta lak, getah dan damar sebesar 6,26 juta dolar AS.

Aryanto menyebutkan ada 10 komoditas unggulan Sulsel yang setiap tahunnya berkontribusi besar dalam perdagangan ekspor, namun lima diantaranya jadi primadona.

Selain dari lima komoditas utama itu, lima lainnya yakni garam, belerang dan kapur mencatatkan transaksi sebesar 4,32 juta dolar AS; kakao/biji coklat (2,66 juta dolar AS); daging dan ikan olahan (1,72 juta dolar AS); buah-buahan sebesar 1,73 juta dolar AS.
Baca juga: Kemendag sosialisasi peluang kemitraan untuk tingkatkan ekspor Sulsel
Baca juga: 10,2 ton kemiri asal Sidrap Sulsel diekspor ke Arab Saudi
Baca juga: Neraca perdagangan ekspor-impor Sulsel masih surplus di bulan ke-48