Jakarta (ANTARA News) - Pemda DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) menyepakati integrasi ruas Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Kebon Jeruk-Ciledug dengan enam ruas jalan tol dalam kota.

"Sekarang kita hanya ingin bagaimana membuat JORR ini terintegrasi dengan ruas jalan tol lingkar dalam," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai rapat dengan Wakil Menteri (Wamen) PU Achmad Hermanto Dardak di Balaikota Jakarta, Jumat.

Oleh sebab itu, istilah enam ruas jalan tol untuk tol lingkar dalam tidak lagi digunakan Ahok karena dia ingin adanya integrasi.

"Jadi kita tidak ada lagi berbicara enam ruas jalan tol kita bicara supaya bus-bus kita bisa saling masuk, saling terhubung sehingga aliran air bisa beres, ini nanti kita mau yang dari Semanan ke Sunter, Sunter bisa lanjut ke Pulo Gebang," katanya.

Dengan terintegrasinya dua jalan tersebut maka saat MRT sudah berjalan maka warga DKI Jakarta bisa memiliki jalan alternatif.

"Ini kita mau menyelesaikan MRT Timur Barat, jadi nanti ada alternatif waktu itu dibangun, kalau gak ada jalan mau lewat mana?" kata Ahok.

Wamen PU Achmad Hermanto mengatakan pengerjaan JORR W2 saat ini hampir selesai.

"Tinggal sedikit lagi, diharapkan tahun ini bisa selesai, tadi Pak Wagub mengatakan akan menuntaskan lahannya," kata Wamen PU Achmad Hermanto.

Menanggapi hal itu, Ahok mengatakan akan langsung melakukan konsinyasi.

"Jadi orang gak akan ada lagi alasan untuk tidak jual lahan, ini sisa beberapa persen lagi kok. Ini udah konsinyasi ditaruh di pengadilan, kalau gak mau akan kita sodok," katanya.

Dengan terintegrasinya JORR dan enam ruas jalan tol layang tersebut maka nantinya akan dibangun 19 titik shelter busway.

"Itu untuk koridor 13 (Blok M - Pondok Kelapa) dan koridor 14 (Manggarai - UI)," kata Ahok.

Proyek pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota dibagi menjadi 4 tahap dan direncanakan selesai pada 2022.

Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun.

Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun.

Sementara Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta W2 Utara adalah jalan tol lanjutan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta W1 yang menghubungkan kawasan Kembangan dengan kawasan Ulujami. Panjang jalan tol ini adalah 11,21 km.