Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Semen Indonesia mengungkapkan, pasokan semen untuk pembangunan IKN tetap berjalan dan tidak terganggu oleh pengunduran diri kepala dan wakil kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Lilik Unggul Raharjo mengaku ia baru mengetahui kabar terkait pengunduran diri kepala dan wakil kepala OIKN dari awak media pada Senin (3/6).

"Terkait pasokan semen ke IKN tidak terganggu," ujar Lilik di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pembangunan IKN sudah ditentukan dalam undang-undang sehingga tetap berjalan.

"Saya anggap proyek pembangunan IKN sudah ditentukan dalam undang-undang, siapa pun yang memimpin menurut saya pembangunan IKN tetap berjalan," katanya.

Lilik mengatakan bahwa kebutuhan semen untuk pembangunan IKN mencapai sekitar 1 juta ton per tahun.

"IKN itu setahunnya membutuhkan semen sekitar 1 juta ton per tahun," ujarnya.

Dia juga menambahkan selama pembangunan IKN terus berjalan maka semen sebagai material konstruksi terus dibutuhkan.

"Pasokan masih terus berjalan lancar. Pembangunan IKN tetap berjalan, jadi pasti masih membutuhkan semen," kata Lilik.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengumumkan pengunduran diri Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono dan Wakil OIKN Dhony Rahajoe di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Menindaklanjuti hal itu, telah terbit per hari ini Keputusan Presiden (Keppres) yang mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN.

Presiden meminta Basuki dan Raja Juli menjamin percepatan pembangunan dengan sebaik-baiknya, sesuai visi pada rencana Nusa Rimba Raya dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat.

Baca juga: Anggota DPR: Mundurnya Kepala OIKN perlu jadi momen evaluasi target
Baca juga: Pratikno bantah mundurnya Kepala Otorita IKN karena acara 17-an
Baca juga: Basuki harap kepercayaan investor tinggi walau Kepala OIKN undur diri
Baca juga: Basuki sebut Presiden Jokowi berkantor di IKN pada Juni-Juli