25 orang diduga keracunan makanan di Garut
9 Januari 2014 21:13 WIB
ilustrasi Korban Keracunan Massal Sejumlah pasien keracunan massal dirawat di RSUD Syech Yusuf Gowa, Sulsel, Kamis (21/11). Sebanyak 26 warga keracunan makanan pada pesta pernikahan di desa Panakkukang, Gowa, Sulsel, pada Selasa (19/11) 2013 malam dan seorang warga meninggal meninggal akibat keracunan makanan tersebut. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Garut (ANTARA News) - Sebanyak 25 orang diduga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan makanan acara pesta pernikahan hingga mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis.
Kepala Unit Gawat Darurat Puskesmas Limbangan, Solihin, mengatakan awalnya beberapa warga datang bersamaan ke Puskesmas sekitar pukul 14.00 WIB mengeluhkan sakit yang sama seperti pusing, mual dan muntah-muntah.
"Sampai sore hingga malam ini jumlah warga mengeluhkan sakit yang sama semakin bertambah, sampai sekarang (malam) tercatat ada 25 orang," kata Solihin.
Ia menuturkan hasil pemeriksaan sementara warga mengalami keracunan dengan tanda-tanda mengalami dehidrasi, lemas, pusing dan mual-mual serta muntah.
Seluruh pasien, kata dia, sudah mendapatkan penanganan medis dengan pemberian obat, infusan dan rawat inap sampai dipastikan kondisi kesehatannya kembali membaik.
"Pasien keracunan sudah mendapat penanganan medis secara intensif, penanganan utama mengatasi dehidrasinya," katanya.
Solihin mengatakan pasien menderita keracunan itu sebagian besar berasal dari Kampung Kebonjati, Desa Limbanmgantengah, Kecamatan Baluburlimbangan dan beberapa pasien dari Kecamatan Cibiuk.
Berdasarkan pengakuan pasien, kata dia, merasakan pusing dan mual setelah menyantap makanan di salah satu acara pernikahan di Limbangan, namun pengakuan tersebut perlu dibuktikan dengan uji laboratorium sisa makanan dan muntahan pasien.
"Kami belum bisa memastikan apa penyebab keracunan, karena harus ada penelitian dulu, untuk sementara ini kami fokus pada penanganan kesehatan pasien," kata Solihin.(*)
Kepala Unit Gawat Darurat Puskesmas Limbangan, Solihin, mengatakan awalnya beberapa warga datang bersamaan ke Puskesmas sekitar pukul 14.00 WIB mengeluhkan sakit yang sama seperti pusing, mual dan muntah-muntah.
"Sampai sore hingga malam ini jumlah warga mengeluhkan sakit yang sama semakin bertambah, sampai sekarang (malam) tercatat ada 25 orang," kata Solihin.
Ia menuturkan hasil pemeriksaan sementara warga mengalami keracunan dengan tanda-tanda mengalami dehidrasi, lemas, pusing dan mual-mual serta muntah.
Seluruh pasien, kata dia, sudah mendapatkan penanganan medis dengan pemberian obat, infusan dan rawat inap sampai dipastikan kondisi kesehatannya kembali membaik.
"Pasien keracunan sudah mendapat penanganan medis secara intensif, penanganan utama mengatasi dehidrasinya," katanya.
Solihin mengatakan pasien menderita keracunan itu sebagian besar berasal dari Kampung Kebonjati, Desa Limbanmgantengah, Kecamatan Baluburlimbangan dan beberapa pasien dari Kecamatan Cibiuk.
Berdasarkan pengakuan pasien, kata dia, merasakan pusing dan mual setelah menyantap makanan di salah satu acara pernikahan di Limbangan, namun pengakuan tersebut perlu dibuktikan dengan uji laboratorium sisa makanan dan muntahan pasien.
"Kami belum bisa memastikan apa penyebab keracunan, karena harus ada penelitian dulu, untuk sementara ini kami fokus pada penanganan kesehatan pasien," kata Solihin.(*)
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: